Share

Bab 37 Jika Aku Mati

Tama bangkit berdiri. Dia sudah tidak bisa lebih lama menahan amarahnya. Dengan langkah cepat dia menghampiri Rania dan mencengkeram erat kedua pipi wanita itu. Mata Tama menyorotkan kemarahan luar biasa, hingga nafasnya memburu tak aturan.

"Aku sudah tahu semuanya," ucap Tama.

Rania meringis menahan nyeri, tapi tak berani berontak. Dia membiarkan Tama mengeluarkan kemarahannya.

"Aku tahu kamu menipuku," Tama menambahi. Kemudian dia menarik pinggang Rania mendekat ke tubuhnya. "Bisa-bisanya kamu meminta Dokter Ilham agar membiarkan alat itu ada di tubuhmu, saat aku ingin kamu segera hamil?!"

Rania membelalak. Dia kira, topik pembicaraan Tama adalah tentang hubungannya dengan Vinko. Tapi diluar dugaan, Tama justru membahas tentang alat kontrasepsi yang sengaja dipertahankan oleh Rania secara sembunyi-sembunyi.

"Ikut aku," Tama menarik paksa tangan Rania menuju pintu.

"Tama, mau kemana?!" pekik Rania.

"Akan kupastikan tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status