Share

Bab 44 Berjuang Bersama

Jantung Regina berdegup kencang. Menghadapi Tama seorang diri ternyata bukanlah pilihan yang tepat, karena pria itu memiliki aura intimidasi yang kuat. Membuat tangan Regina basah menyimpan kegugupannya sendiri. Dia ingin mengelak, tapi segala tebakan Tama adalah kebenaran yang dia ketahui. Regina berusaha untuk menghindari tatapan mata Tama, karena merasa pria itu bisa melucutinya hanya dengan tatapan tajam itu.

"A-aku hanya mendengar saja. Aku tidak ingin ikut campur," jawab Regina terbata-bata.

"Dan pertanyaan satunya? Kamu belum menjawab,"

Regina mengerjapkan mata. "Satunya?" ulangnya.

Tama semakin maju ke depan. Kedua sikunya bertumpu pada lututnya, dengan dua tangan menyatu di bawah dagu. Dia benar-benar ingin menginterogasi Regina.

"Kamu menyukai Vinko, kan?"

Ingin rasanya Regina membenamkan seluruh wajahnya di bawah bantal, demi menutupi rasa gugup yang makin mengganggu. Regina sadar dia telah gugup, tapi tak punya kuasa untuk menahan hatinya agar lebih bisa tenang di hadapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status