Share

Bab 49 Perjanjian dengan Tuan Hadi

"Apakah Tama sama sekali tidak menceritakan padamu?" Laura mengembalikan berkas itu pada Arif.

Arif menggeleng samar, lantas memasukkan berkas itu kembali ke dalam tasnya. "Dia tidak pernah bicara apapun,"

Laura menarik nafas panjang, lalu meneguk minumannya. "Apakah kita sungguh harus membicarakannya disini? Ini adalah malam kencan terpenting bagi kita. Belum tentu besok Tama akan memberimu kesempatan untuk santai,"

"Dan ini juga satu-satunya kesempatanku untuk tahu jawabannya," timpal Arif, tampak serius. "Kamu tahu aku sudah berjanji akan mengabdi seumur hidup pada Tama. Aku takut, Rania akan menyerang Tama dengan foto-foto itu,"

Laura mengerutkan kening. Dia menatap Arif cukup dalam untuk beberapa saat, seakan tengah mencari sebuah kejujuran dibalik setiap aksi dan ucapan Arif. Namun semakin dia diam dan mempelajari pria itu, Laura semakin menemukan kebuntuan.

"Sebenarnya kamu ada di pihak siapa? Tama atau Rania?" tanya Laura tiba-tiba. "Aku tidak peduli siapa yang kamu bela, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status