Share

Bab 51 Pencarian Sekutu

"Kamu tidak ingin mengucapkan sesuatu pada adikmu, Rania?" tegur Tuan Hadi, yang membaca gelagat mencurigakan antara Tama dan Rania.

Keduanya memang tengah terlibat perang dingin yang hanya bisa dipahami oleh mereka. Dan Rania buru-buru menggeleng sambil mengulaskan senyum. Dia melangkah maju, agar makin dekat berhadapan dengan Vinko.

Seketika suasana hening menyelimuti semua orang, sebelum Rania membuka suara. Seakan mereka memang sengaja ingin menunggu ucapan keluar dari mulut Rania yang tegang. Dengan sekali helaan nafas, dia tersenyum ke arah Vinko.

"Selamat atas kepulanganmu, Vinko," ucap Rania dengan senyum hangat.

Hati Vinko berdesir. Sudah lama dia tidak melihat senyuman tulus itu terulas dari bibir Rania. Selama ini Rania terus bersedih, muka sembab dan bibir tak pernah tersenyum. Membuat Vinko makin membenci Tama hingga pada titik ingin menghancurkannya. Dan saat melihat Rania menyambut kesembuhannya dengan senyum hangat, hati Vinko juga ikut merasa hangat.

Vinko mengangguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status