Share

Bab 36 Penuh Luka

"Vin, Vinko?!" panggil Nita sedikit berteriak, karena Vinko tidak menjawab.

"I-iya, Ma," jawab Vinko gugup.

"Kamu cepetan pulang, ya," Klik. Sambungan diputus tiba-tiba.

Kini pandangan Vinko tampang kosong. Baru kali ini dia merasa sedikit gentar ketika mendengar nama Tama disebut. Sementara Rania memilih untuk berhenti makan, dan ikut diam bersama Vinko. Meskipun dia tidak mendengar jelas pembicaraan Vinko dan Nita, namun Rania tahu jika semuanya sedang tidak baik-baik saja.

"Ada apa?" tanya Rania.

"Sepertinya kita harus pulang," jawab Vinko. "Aku tidak mau Tama semakin menyakitimu jika kita disini terlalu lama,"

"Apa yang terjadi?"

Vinko tampak panik. Dia bergegas memasukkan barang-barang Rania dan barang-barangnya sendiri. Bahkan dia merapikan rambut Rania meski wanita itu diam kebingungan dengan aksi Vinko.

"Vin, jawab aku! Apa yang terjadi?" desak Rania.

Karena nada Rania yang meninggi, mau tak mau Vinko berhenti sejenak. Dia memandang Rania dengan tatapan cemas sekaligus takut.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status