Share

Senjata yang Ampuh

Syera terbangun karena merasakan embusan napas yang mengenai puncak kepalanya. Ia terkejut mendapati dirinya sedang memeluk Tama. Bahkan, kepalanya pun terbenam pada dada bidang lelaki yang tampaknya masih terlelap.

Syera tak menyangka Tama benar-benar memilih menginap di rumah ini bersamanya padahal semalam ia sudah meminta lelaki itu pulang saja. Semalam ia terlalu lelah dan tidak tahu apakah Tama ikut menginap juga atau tidak. Namun, ternyata lelaki itu masih di sini bersamanya. Di atas ranjang kecil yang biasanya hanya cukup untuk menampung satu orang.

Siang kemarin, akhirnya Tama telah menegaskan jika lelaki itu menentang keras keinginan Rebecca untuk menyingkirkan janin Syera. Tama juga berjanji akan berusaha meyakinkan Rebecca dan seluruh anggota keluarganya yang lain untuk menerima anak itu.

Jujur saja, Syera masih merasa ragu. Ia khawatir Tama mengatakan itu agar dirinya lengah dan akhirnya akan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apalagi masalah yang harus dihadapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status