Share

Furqon Dan Elyas

Pria itu menyedot cerutunya dan duduk di ranjang rumah sakit dengan tangan di-infus.

Seorang perawat dan dokter yang memeriksa terlihat tidak berani mengingatkannya agar tidak merokok di ruangan.

Mereka hanya menjalankan tugasnya setelah itu pergi seketika selesai. Tampak tidak betah sekali berlama-lama di ruangan itu.

“Apa kata perawat itu?” tanya seorang pria tua pada asistennya karena tidak bisa berbahasa asing.

“Gula darah masih tinggi, Tuan. Tekanan darah juga tinggi. Mohon Tuan Furqon fokus penyembuhan dulu." Sang asisten menjawab pertanyaan tuannya.

Pria yang dipanggil Furqon menyerahkan rokoknya pada asisten yang lain dan duduk dengan sedikit ringkuh. Teringat betapa usia sudah membuatnya lemah, namun harapan yang selama ini digenggamnya tidak juga ditunaikan.

“Apa ada kabar dari Rahman?” tanya Furqon menatap dua asistennya itu.

“Salah satu anak buah Tuan Rahman tertembak mati oleh anak buah Hilbram, Tuan.”

“Apa yang mereka lakukan?”

“Nyonya Fatma meminta Lucky dan beberapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status