Share

Menemani Lahiran

“Bram, akhirnya kau datang!” Fatma tergesa menghampiri Hilbram yang baru terlihat bersama Rahman.

“Thailita sudah lahiran?” tanya Hilbram.

“Belum, dia baru akan melahirkan. Dokter sudah bersiap di dalam. Kau masuklah! Tunggui Thalita. Aku takut tidak bisa menguasai diri melihat putriku melahirkan.” Fatma tampak pucat dan bingung sendiri.

Hilbram tahu tantenya tidak pernah direpotkan dengan hal seperti ini. Sejak dulu urusannya dikerjakan para pelayan dan asisten. Lalu, demi tidak banyak berspekulasi Hilbram pun mengambil baju schort medis dan menggenakan masker sebelum masuk untuk mendampingi sepupunya itu. Sepertinya masih tampak enggan menyebut Thalita sebagai istrinya.

“Braaam!” panggil Thalita sambil bermandi peluh, mengulurkan tangannya pada Hilbram. “Sakit, Bram! Bantu aku dong!”

“Berusahlah, Tha. Bayimu juga sudah berusaha keluar.” Hilbram malah bingung Thalita seperti ingin marah-marah saja. Padahal dia akan melahirkan.

“Iya tapi bandel amat sih, makhluk kecil itu. Menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status