Share

Perintah Nyonya

Melihat suaminya terdengar marah-marah pada Rahman, Ayesha urung membuka pintu ruang kerjanya. Pasti ada masalah serius. Mudah-mudahan bukan lagi tentang hak waris itu.

Sejak dulu masalah warisan memang sangat sensitif. Keluarga bisa bercerai berai karena hal ini. Bahkan sampai terjadi pertumpahan darah untuk itu. Apalagi, sebagai satu-satunya anggota keluarga laki-laki yang memiliki banyak tanggung jawab di pundaknya, Hilbram mendapatkan hak yang istimewa.

Ayesha cemas, itu hanya akan membuat hidup mereka tidak damai.

“Sudah makan, Mas?” tanya Ayesha melihat suaminya baru keluar dari ruang kerjanya. Dia tahu dari pelayan rumah bahwa meja makan masih utuh tanpa ada yang berkenan untuk sekedar mencicipi.

Ayesha dan Zain tadi sudah makan di luar. Tapi pria ini pasti belum.

“Oh, aku tidak lapar!” Hilbram hanya mengusap kepala Ayesha dan berlalu meninggalkannya ke kamar.

Ayesha mengikuti ke kamar. Melihat pria itu masih sibuk dengan sesuatu, Ayesha tidak berani mengganggu. Padahal dia ing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status