Share

Chapter 21 - Terjebak

"Cintya, apa kamu sudah membicarakannya dengan Bagas?"

Cintya tersenyum canggung, ia merasa bersalah karena tidak dapat memberi kabar yang akan memuaskan Viona tapi dia juga tidak bisa memaksa putranya.

"Aku sudah menyinggung ide mu di depan Bagas tapi, dia belum berniat untuk menikah lagi."

"Tampaknya Bagas masih berduka akan kepergian Aira." Viona menyesap pelan teh yang masih mengepulkan uap hangat dari bibir cangkir.

"Ku harap dengan kehadiran Soraya, perlahan-lahan Bagas bisa bangkit lagi."

Cintya mengangguk setuju. "Aku juga berpikir hal yang sama."

"Aku harap Soraya mau bersabar dan berusaha keras untuk menaklukkan hati Bagas yang masih beku." Ia beralih pada wanita dengan paras cantik bagai rembulan di malam purnama.

Soraya menunduk malu. "Aku akan berusaha sebaik mungkin, Tante." Ucapnya.

"Haduh, kenapa kamu masih memanggil Tante." Tukas Viona. "Kamu harus mulai memanggil Cintya dengan sebutan Mama."

"Ah, Mama. Jangan membuatku semakin malu," ujar Soraya dengan wajah bersemu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status