Share

Chapter 46 - Pemburu Hantu

"Ini tempatnya?"

Aileen menengadahkan kepalanya, menatap neon box berwarna cerah, semerah darah. Bersinar terang di antara deret pamplet toko lainnya.

Aileen, Aira dan Rachel menunggu di luar gedung sementara Mardiana masuk terlebih dahulu untuk menyapa pemilik gedung.

"Magic Art, tarot cafe?" Gumam Aileen saat membaca nama yang tertulis di neon box.

"Cafe? Kalian yakin ini tempatnya?"

Rachel mengangguk cepat untuk menanggapi keraguan di wajah Aileen.

"Kalian yakin dia bukan penipu?"

Rachel berdecak sebal. "Jangan menghina pangeran Vincent."

"Hah?" Aileen membelalakkan matanya. "Pangeran Vincent?" Kekehnya mengejek.

"Itu nama panggilan, kami menggunakannya untuk menyanjung Vincent di kalangan para fansbase." Jelas Rachel dengan sorot mata penuh kebanggaan.

Aira menyodok pinggang Aileen untuk bertanya. "Hantu punya fansbase?"

"Jangan tanyakan pada ku. Aku belum pernah menjadi hantu," balas Aileen sambil terkekeh geli.

Aira mendengus kesal. "Tidak lucu."

"Ayo, masuk. Vincent menunggu ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status