Share

Pamit

Selama beberapa saat, suara musik di ruko bubur ayam menyelimuti mereka. Musik meredam rasa yang ada di hati masing-masing.

Kenapa musik yang dipilih harus berbau melow seperti ini?

Aih!

Banyu kembali menatap Tantri dan tersenyum manis.

Sensasi seperti ledakan kupu-kupu terasa di dada Tantri. Gadis itu merasakan sensasi aneh yang diam-diam menyergap ke dalam relung jiwanya saat ini.

Lagi-lagi Banyu tersenyum dan tak segera buka suara, Tantri merasa tak sabar dengan apa yang akan disampaikan pemuda itu padanya.

"Ada apa sih Mas Banyu? Kamu kenapa? Dari tadi senyam-senyum nggak jelas kayak gitu. Ada apa? Mas mau ngomong apa sebenarnya?" desak Tantri yang sudah tak sabar. Ia benar-benar terlihat menggemaskan di mata Banyu.

Banyu tersenyum tipis. Ia pun menghela napas panjang sebelum berujar serius.

Tapi belum sempat Banyu mengatakan apa yang ada di kepalanya, Tantri sudah memberengut kepadanya.

"Mas nih senyam-senyum nggak jelas kayak gitu dari tadi? Mau daftar jadi bintang iklan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status