Share

Sarapan Bersama Banyu

"Sepertinya Den Saka sudah bisa menebak ke arah mana pembicaraan kita saat ini," kata Yadi berusaha bersikap tenang. Sepertinya efek dari kecelakaan yang ia alami membuatnya menjadi pribadi yang lebih sabar dalam menyikapi segala hal. Termasuk berbincang serius dengan anak majikannya tersebut.

"Aku tahu, Pak. Mata Bapak tidak bisa berbohong," renung Arsaka, kilatan di matanya semakin jelas kentara di dalam indera penglihatan pria yang berdiri di sampingnya.

Arsaka terdiam. Ia memikirkan setiap kata yang terucap jelas dari bibir ibunya beberapa saat lalu.

Salah satu sudut bibirnya terangkat. Ia menertawakan dirinya sendiri saat ini. Entah kenapa ia merasa jalan hidupnya begitu berliku-liku seperti jalanan yang tak kunjung usai dan terjal. Ia mendongak ke atas, menatap awan yang berarak dan berkejaran di langit biru.

"Katakan Pak Yadi! Aku akan mendengar apa yang ingin bapak sampaikan padaku. Dan bapak tenang saja, aku bisa menerima masukan dari pak Yadi. Jadi, tolong jangan bersikap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status