Share

38. Aroma mint

Saat terbangun dari pingsan Cantika memandang ke sekeliling, ia tertegun karena sedang berada di kamar pasien.

Gadis tersebut pun mengangkat tangannya ke udara, ia melihat infus yang terpasang di sana.

“Padahal aku tak perlu dirawat seperti ini,” gumam Cantika seorang diri.

Menurutnya terasa sangat menyedihkan sekali kalau di rumah sakit tetapi tidak ada satu orang pun yang merawat atau bahkan menjenguk dirinya. Sehingga Cantika ingin sekali menangis terisak.

Namun, tubuh terasa sangat lelah untuk melakukan hal itu. Sehingga ia memilih untuk menahan saja.

Telinganya mendengar suara pintu terbuka, Cantika segera melihat ke arah sana.

“Kenapa Anda ada di sini, Tuan?” Mata Cantika terbelalak lantaran merasa terkejut.

“Apalagi, kalau karena dokter menelpon mengatakan kau pingsan.” Andika menarik kursi untuk duduk di samping ranjang Cantika.

“Maafkan saya! Saya tak bermaksud untuk membuat anda repot-repot datang ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status