Share

Perusahaan Saingan

‘Aku akan langsung ke kantor setelah kembali.’

Sebaris kalimat di kolom pesan Zoey kirimkan ke James. Tidak ada jawaban apapun selain centang dua biru sebagai tanda pesan sudah terbaca. Tapi itu tidak membuat Zoey kecewa, melainkan menyunggingkan senyuman licik di bibirnya.

‘Kau kira aku sebodoh dulu? Zoey-mu yang lugu itu sudah mati ditelan pengkhianatan keji kalian. Sekarang, mulailah menikmati permainan ini dengan perlawananku. Aku akan menunjukkan kemampuanku agar kau tidak kecewa, James bajingan.’ Zoey bergumam dalam hati, tapi tatapannya tertuju ke depan, pada Joe.

“Joe, bisakah aku keluar dari sini sekarang juga? Aku ingin memulai rencanaku. Aku tidak ingin membuang waktu karena aku harus segera fokus pada hubungan kita. Seperti katamu, aku adalah Nyonya Joe Clayton sekarang.” Ucapan yang Zoey utarakan membuat bibir Joe menyunggingkan senyuman.

“Baik. Semuanya akan berjalan sesuai keinginanmu.” Joe menjawab tanpa penolakan sama sekali.

Sesuai permintaan Zoey, ia langsung dipulangkan dari rumah sakit dan segera diantarkan Alex ke depan lobi kantor besar, tapi itu bukan kantor perusahaan milik Keluarga Verlon, melainkan kantor perusahaan lain.

Sebelumnya dalam perjalanan, Zoey sudah menghubungi sekretarisnya untuk menanyakan perihal penilaian yang akan diikuti Zilan di kantor, tapi menurut yang disampaikan Lisa—sekretaris Zoey, Zilan tidak mengikuti penilaian apapun di kantor karena memang tidak ada yang seperti itu saat ini. Lisa juga menjelaskan kalau Zoey pasti akan tahu tentang apapun selama itu menyangkut kantor.

Jadi, James jelas berbohong. Lalu untuk apa pria itu sampai mengancam Zoey untuk membantu Zilan tentang presentasi yang akan diikutinya? Dari Lisa, Zoey segera mendapatkan informasi tentang Zilan.

“Jadi dia menginginkanku menggantikannya melakukan presentasi di perusahaan lain? Sungguh pintar. Ah, bukan. Tepatnya licik sekali.” gumam Zoey miris sambil memandangi sekeliling kantor besar di mana ia berada saat ini.

“Apa yang kau pikirkan dengan bekerja di kantor saingan bisnis keluargamu sendiri, Zilan?” sambungnya lagi. Tapi secepat kilat pertanyaan itu terjawab mengingat adiknya itu sanggup mengkhianati kakaknya sendiri, “Begitu ironis. Tapi baiklah, aku akan menunjukkan kemampuanku di sini.”

Prolicious Food adalah nama perusahaan yang dilirik Zilan. Perusahaan ini adalah saingan bisnis perusahaan keluarga Verlon di bidang yang sama—ZZ Top. Entah apa yang diinginkan Zilan, Zoey akan melakukan yang ‘terbaik’ untuk adiknya itu. Penampilannya juga sudah paripurna selayaknya pebisnis wanita profesional. Hanya saja di bagian kepalanya bertambah sedikit aksesoris, yaitu perban yang menutupi sisa lukanya. Ditambah masker untuk menyamarkan figur wajahnya. Itu karena Zoey harus menjadi Zilan di sana.

Zoey masuk dan langsung menuju ke meja resepsionis, “Selamat siang, aku Zilan Verlon. Aku ke sini untuk menghadiri presentasi yang diadakan Prolicious Food hari ini.” sapa Zoey sambil menunjukkan gambar bar Code undangan peserta presentasi atas nama Zilan Verlon.

Wanita di balik meja resepsionis itu melirik Zoey dan melihat penampilan Zoey saat ini, “Maaf, Nona. Apa kau baik-baik saja? Bisakah kau membuka maskermu dulu?” tanya wanita itu dengan sopan.

“Ah, maaf. Aku tidak bisa membuka maskerku, Nona. Aku baru keluar dari rumah sakit setelah mengalami kecelakaan. Hidungku masih sangat sensitif pada udara luar. Jadi kuharap kau bisa mengerti situasiku. Presentasi hari ini begitu penting buatku, jadi dalam keadaan apapun aku harus datang hari ini.” dengan sikap yang tenang, Zoey membujuk wanita penerima tamu itu.

“Baiklah kalau seperti itu. Di dataku, kehadiran Anda juga sudah ditunggu manajemen di kantor atas, Nona. Jadi, silakan masuk dan naiklah ke lantai dua. Aku akan mengantarkanmu ke sana.” tanpa banyak pertanyaan curiga, Zoey diterima dan diantarkan sampai ke depan pintu masuk ruangan rapat yang ternyata sudah terdapat beberapa orang dari Prolicious Food di sana.

“Selamat siang semuanya.” sapa Zoey sopan, “Aku Zilan Verlon yang menjadi peserta presentasi produk makanan terbaru yang dibutuhkan Prolicious Food sesuai tawaran yang kuterima lewat email.”

“Selamat pagi, Nona Zilan Verlon. Kami semua sudah menunggumu. Kami harap, ide yang akan Anda sampaikan hari ini akan sangat berguna untuk Prolicious Food ini. Silakan, langsung saja tunjukkan presentasi Anda pada kami semua.”

Salah seorang penguji dari Prolicious Food mempersilahkan Zoey tanpa banyak pertanyaan. Itu juga karena kondisi tamu mereka saat ini sudah disampaikan wanita penerima tamu tadi.

Zoey mengangguk setelah menarik napas dalam, “Baiklah. Semoga kalian suka dengan produk yang saya ajukan ini.” Zoey begitu percaya diri menjawab. 

Meskipun penampilan fisik Zoey kurang sempurna, tapi presentasi tentang makanan olahan tepung dan bumbu yang dikeringkan, sejenis meatball kering. Dengan cara penyajian disiramkan dengan bumbu instan dalam kemasan yang sudah didihkan hingga meatball kering tadi akan meresap kuah lalu membesar dengan ukuran yang disesuaikan.

 “Meat Ball ini akan menjadi makanan instan yang bisa dikonsumsi semua kalangan dengan taraf ekonomi apapun. Produk makanan olahan ini juga bisa ditambahkan mie untuk menambah variasi makanan.” 

“Saya kira dan yakin ini akan menjadi produk olahan makanan instan terbaru yang akan sukses menembus target pasar. Sekian presentasi dari saya. Semoga para penguji menyukai ide yang saya sampaikan.”

“Wah, hebat!”

“Rancangan sempurna. Ini ide brilian!”

Semua orang terkagum dengan cara dan ide yang Zoey sampaikan di depan mereka. Sekalipun penampilannya terlihat kurang sehat, Zoey menyampaikan idenya dengan jelas dan mudah dipahami. Tepuk tangan meriah diberikan pada Zoey oleh para penguji di sana.

Zoey juga menerima tanggapan positif dengan berbagai pujian karena semua orang puas dengan ide segar yang disampaikan Zoey. Tentu saja semua itu tanpa didasari pengetahuan kalau itu bukanlah Zilan Verlon, melainkan Zoey Verlon si CEO dari ZZ Top.

Perbincangan berlanjut hingga membicarakan kesimpulan akhir yang akan dikirimkan pihak Prolicious Food langsung ke email Zilan. Tapi sudah Zoey pastikan kalau presentasinya hari ini mengantongi nilai sempurna.

“Dia bukan Zilan Verlon!” satu kalimat dari belakang orang yang mengerumuni Zoey sukses mengheningkan keadaan. Semuanya berbalik menoleh pada seorang pria kurus tinggi berkacamata yang saat ini memperhatikan layar presentasi Zoey tadi dengan saksama.

Pria berusia empat puluhan itu adalah manajer pemasaran Procilious Food yang terkenal memiliki penilaian tinggi. Ia menoleh ke Zoey dengan tatapan serius, “Yang baru saja Anda sampaikan pada kami memang ide yang bagus dan nyaris sempurna. Tapi sepertinya aku pernah mendengar ide ini di tempat lain.”

Semuanya kembali tertegun dan beralih bergantian pada Zoey.

 "Aku yakin kau bukan Zilan Verlon, putri bungsu keluarga Verlon. Tapi jika aku salah, bisakah kau menunjukkan sebentar saja wajahmu, Nona Verlon?” Manajer itu menyudutkan Zoey. 

“Manajer Kedrick, apa yang Anda bicarakan? Tidak mungkin kita terkecoh dan salah orang padahal apa yang baru disampaikannya pada kita adalah rancangan ide yang sempurna. Anda juga mengakui itu barusan.” Manajer lainnya memprotes.

“Aku memang baru lima tahun lebih berada di perusahaan ini. Tapi selama sepuluh lima belas tahun aku mengabdikan pemikiranku di Top Food yang sekarang berganti menjadi ZZ Top. Aku mengenal siapa wanita di hadapan kita. Tanpa kalian tahu, karenanya lah aku mengundurkan diri dari perusahaan itu. Aku tidak sudi harus menjadi bawahan anak bau kencur atas jalur nepotisme di sana.”

“Dia Zoey Verlon, CEO ZZ Top. Aku tahu itu karena pemikiran dan caranya menyampaikan mirip sekali dengan mendiang Tuan Verlon, mantan bosku dulu.” setelah ucapan akhir Tuan Kedrick berakhir, semua tatapan langsung tertuju tajam padanya.

‘Kenapa kau sampai harus mengungkapkan kelemahanmu?’ gumam Zoey dalam hati. Ia memijit lukanya yang berdenyut setelah mengingat siapa yang memprotesnya. Zoey ingat saat ia diangkat ayahnya menjadi CEO ZZ-Top. Kedrick harus rela diturunkan dari jabatan CEO dan diputuskan menjadi wakil Zoey.

Menganggap dirinya lebih banyak makan asam garam dalam segala hal dari Zoey yang saat itu baru meluluskan S2-nya, Kedrick rela angkat kaki dari sana demi harga dirinya yang tinggi. Ia segera melamar ke Prolicious Food dan langsung menerima jabatan manajer ahli di sana. 

“Nona Verlon, tolong buka masker Anda sekarang. Semua yang ada di sini membutuhkan kepastian dan penjelasanmu!” salah seorang lainnya kembali berseru.

Zoey menarik napas dalam sebelum berucap dengan berani dan tenang, “Baiklah. Aku tidak bisa menyembunyikan apapun lagi.” Ia membuka masker yang menutupi hampir keseluruhan wajahnya. 

Wajah cantik dengan riasan alami itu terlihat tegas tanpa takut sedikit pun, membuat semua orang di sana menahan napas tidak percaya kalau mereka bisa terkecoh olehnya. Serta, semuanya sedang berpikir apa maksud Zoey melakukan itu pada manajemen perusahaan saingan. Bukankah itu sungguh penghinaan besar bagi Prolicious Food?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status