Share

Bab 132. Airina?

"Panggilkan dokter sekarang!" pekik Arsen keras.

Tanpa ragu ia membawa Airina masuk ke dalam butik, membaringkannya di sofa ruang kerjanya. Beberapa karyawan sudah cemas, Tiwi yang bersusah payah menghubungi dokter Arey.

"Tuan, katanya dokter akan datang dalam 10 menit," ucap Tiwi dengan ragu.

"Ya, keluarlah!"

Arsen tidak ingin menunjukkan keadaannya yang sekarang. Kacau! Terpendam rasa bersalah akibat ia membiarkan Airina memutuskan untuk datang ke butik.

Tanpa ragu ia hanya mengiyakan permintaan istrinya. Bodoh!

"Kenapa kamu tidak memikirkan akibatnya terlebih dahulu!" pekik Arsen dengan memukul tembok tanpa ragu.

"Sial! kamu sangat ceroboh, Arsen!"

Kalimat yang terngiang-ngiang di kepala Arsen saat itu, namun semuanya teralihkan saat sebuah ketukan pintu membuyarkan pikirannya.

Tok tok tok!

"Permisi, Tuan. Saya dokter Arey, bolehkah saya masuk ke dalam?"

Suara keras dari dokter membuat Arsen terpaksa membuka pintu. Dengan malas ia mendekati dokter Arey.

"Dokter, katakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status