Istri Satu Juta Dollar Sang Tuan Muda

Istri Satu Juta Dollar Sang Tuan Muda

Oleh:  YL Wanodya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 Peringkat
143Bab
5.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

“1.000.000 Dolar cukup, kan?” Airina Lyon terkejut dengan tawaran kontrak pernikahan dari Tuan Muda Pinault yang tak sengaja disiramnya beberapa jam lalu. Ahli waris dari konglomerat itu bahkan bersedia memberikan 1 juta dolar pada Airina sebagai bayaran untuk membatalkan pernikahan bisnis yang diatur keluarganya. Airina ingin menolak, tapi ia tak sanggup kalau pria itu malah meminta ganti rugi atas jas mahal yang dirusaknya. Lantas, bagaimana nasib Airina? Dan mengapa ... dirinya yang dipilih sang Tuan Muda? Find me on Instagram @Yl_Wanodya***

Lihat lebih banyak
Istri Satu Juta Dollar Sang Tuan Muda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
YL Wanodya
Hai, Besti YL. Terima kasih sudah membaca novel ini sampai chapter terakhir ya. Semoga kalian sehat selalu dan jangan lupa menunggu karya terbaru aku! Salam penuh cinta... YL Wanodya...️
2024-01-24 15:24:09
0
user avatar
La Mentira
next Thor, up terus jangan kendor!!!!
2024-01-05 23:44:09
1
user avatar
Si Mendhut
Gemes! aku gemes! perbanyak up-nya Thor!
2023-12-21 21:33:55
1
user avatar
YL Wanodya
Hai, Bestie YL Ini buku ke dua YL Wanodya di Goodnovel ya. Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komentar dan klik (+) ke pustaka. Jangan lupa mampir ke Ig : @Yl_wanodya untuk dapat info update!...... Salam cinta...️
2023-11-25 17:22:20
2
user avatar
Secret.Vee
update jangan lama² Thor, rekomended story ini
2023-11-24 14:59:35
1
user avatar
Siti Auliya
Keren kak, jadi penasaran.
2023-11-24 14:45:20
1
user avatar
Zainuna Rich
wiihh buku baru lagi thorr... gas kuyyyy
2023-11-11 21:25:07
1
user avatar
Nathan Ryuu
wainiiii... ini harus gabole lama jeda apdetnya thor! buruan ditunggu next chap, yes! ga sabar nih!
2023-11-10 19:18:20
1
user avatar
Lovely Bintang
wah seru nih buku barunya Thor! lanjut baca lagi yayyyy
2023-11-10 19:04:52
1
user avatar
Zoya Dmitrovka
Wehhh gas, Thor! Crazy update semakin penasaran nih next chapter ...️
2023-11-10 18:55:08
2
user avatar
Inura Lubyanka
ceritanya seru, aku bacanya enjoy ayo lanjut Thor......
2023-11-10 18:43:07
2
user avatar
Hanazawa Easzy
Candu banget bacanya. Love it!
2023-11-10 18:12:50
2
143 Bab
Bab 1. Tragedi
Byur!“Astaga! Berani-beraninya dia melemparkan minuman pada ahli waris keluarga Pinault.” “Apa dia tidak kenal siapa lawannya itu?” “Kurasa ia harus membayar ganti rugi luar biasa besar atas ketidaknyamanan Tuan Muda Pinault.” Celotehan para pengunjung di Café De Flore membuat tubuh Airina menegang. Sebab, dialah pelaku yang tengah dibicarakan. Tadi, Airina terlalu emosi melihat kekasihnya asyik berciuman dengan sahabatnya. Padahal, mereka tahu Airina tengah berjuang mencari pekerjaan! Ia pun berniat melabrak dan melemparkan segelas cappucino yang baru dipesan pada keduanya. Sayangnya, Airina justru salah sasaran! Cappucino itu justru mengenai seorang laki-laki berperawakan tinggi dalam balutan jas mahal yang kini sudah basah. Bahkan, kemeja putihnya sedikit menampilkan dada bidang pria dari keluarga Pinault yang terkenal sebagai pengusaha retail terbesar di Eropa. “Mati aku….” lirihnya panik. Airina menarik napas panjang, lalu menuju “korban” untuk membantu mengelap sisa
Baca selengkapnya
Bab 2. Tawaran 1 juta Dolar
Jari-jemari Airina mulai membuka perlahan berkas yang ada di atas meja. Dia mencoba menguatkan diri. Namun, begitu membaca kalimat demi kalimat, mata Airina membelalak. “Surat pernikahan kontrak?” ujarnya–memastikan iris matanya tidak salah mengeja kata. “Tuan, apa aku tidak salah baca?” Pria di hadapannya hanya tersenyum. “Anda sama sekali tidak salah baca. Silakan ambil keputusan secara cepat.” Tuan muda Pinault lalu beranjak dari kursi kerjanya dan bersedekap dada menatap lekat ke arah Airina. Di bawah tekanan, Airina memberanikan diri membaca isi kontrak. Beberapa kali matanya memicing membaca deretan persyaratan yang harus ia patuhi. Namun, intinya hanya dua: 1. Pernikahan kontrak hanya berlaku satu tahun. Jadi, tidak boleh ada hubungan badan ataupun kontak fisik jika tidak diperlukan. 2. Pihak kedua harus patuh pada Tuan Pinault, tanpa terkecuali demi kepentingan citra perusahaan. Lalu untuk bayaran sebagai istri kontak Tuan muda Pinault…. “1.000.000 Dolar?” pekiknya
Baca selengkapnya
Bab 3. Arsen?
“Bagaimana, Nona? Apakah sudah mengingat saya?” goda Arsen sambil tersenyum. “Gila!” seru Airina tanpa sadar. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jika dulu, Arsen terlihat sama saja secara ekonomi dengan Airina. Saat ini, perempuan itu merasa bagaikan langit dan bumi. Dia merasa tidak layak berhadapan dengan temannya itu. Bahkan, diam-diam Airina merutuki dirinya yang sebenarnya pernah menyukai Arsen semasa mahasiswa. “Airina,” panggil Arsen menyadarkannya dari lamunan. “Ma–maaf,” gugup Airina, “aku masih tidak percaya seorang Arsen yang culun itu sudah berubah 180 derajat. Senang bertemu lagi denganmu.” Menyadari Airina terlihat sangat canggung, pria itu menghela napas. “Relaks Airina. Aku masih Arsen yang kau kenal dulu.” “Oh, iya. Bagaimana kabarmu, Airina? Apakah laki-laki tadi kekasihmu?” tambahnya. Airina sontak mengangguk. “Ya, dia kekasihku. Tapi, aku akan memutuskannya karena telah berselingkuh dengan sahabatku.” “Tadinya, aku akan memutuskannya. Tapi
Baca selengkapnya
Bab 4. Sebuah Pertemuan!
“Deal!” tanpa berpikir panjang Airina menjabat tangan Arsen. Keduanya resmi saling menyetujui syarat yang diberikan dalam kontrak yang dibuat dua rangkap itu. Masing-masing mendapat satu salinan. “Terima kasih, Airina. Kamu bisa menghubungiku sewaktu-waktu di nomor yang tertera di surat kontrak.” “Kembali kasih, Arsen. Aku pamit dulu,” pamit Airina dengan senyum di wajahnya membuat Arsen tak sadar telah mulai merencanakan pertemuan kedua orang tuanya. Dia benar-benar tak akan melepas Airina selamanya. ‘Andai kamu tahu sudah sejak lama aku mencarimu, Airina. Bahkan, aku selalu menolak menikah karena aku masih mencintaimu!’ batin Arsen menatap kepergian Airina. **** Drrt! Setelah hari melelahkan tersebut, Airina memang langsung memilih berisitirahat. Namun, pagi-pagi sekali, sudah ada puluhan panggilan masuk dalam ponselnya dari nomor asing. Tak hanya itu, ada satu pesan baru juga. [ Jam 8 pagi akan ada sopir yang menjemputmu. Tolong siapkan dirimu dengan baik. Kita akan bert
Baca selengkapnya
Bab 5. Menikah
Airina terdiam. Dia jelas menyadari itu. Namun, Airina menahan diri dengan terus mengulas senyum. Hanya saja, mengapa Arsen terus menggenggam tangan Airina? Airina berusaha tenang dan tidak memedulikan banyak orang yang menatap aneh ke arahnya. Tak lama, mereka pun tiba di sebuah ruangan. Ada seorang laki-laki paruh baya itu duduk membelakangi pintu. “Selamat pagi, Ayah,” sapa Arsen akhirnya. Setelahnya, laki-laki itu membalikkan kursinya, menghadap Arsen yang baru saja datang dengan seorang wanita. Hanya saja, matanya menyelidik Airina dari ujung rambut hingga ujung kaki. “Siapa dia, Arsen?” tanya Yohan dengan tatapan aneh. “Dia wanita yang akan menikah denganku besok, Ayah. Aku datang ke mari hanya meminta restu dan meminta dukungan ayah dan ibu datang,” jelas Arsen dengan tegas. Mendengar itu, raut wajah Yohan terlihat sangat murka. Tangan kanannya sampai mengepal di atas meja. Namun, dia berusaha mengendalikan ekspresinya. “Jika demikian, ayah akan adakan makan malam dad
Baca selengkapnya
Bab 6. Apartemen
Airina mengerutkan kening. “Maaf, Nona. Siapa yang Anda maksud pelacur itu?” balasnya kesal. Seketika Gamma menarik tubuh Airina. Tangannya bahkan menarik rambut Airina dengan kuat. “Bodoh, pelacur itu kau!” tunjuk Gemma pada Airina, “perebut tunangan orang sama saja dengan pelacur murahan! Dengan penampilanmu yang seperti gelandangan, Arsen pasti tak tertarik denganmu jika kamu tidak melemparkan tubuhmu, kan?!” “Hei, wanita murahan!" tambahnya lagi, "akan kupastikan kau menjauh dari sisi Arsen karena--" "Arrgh," pekik Airina menahan sakit. Namun, baru saja ia ingin membalas, Arsen tiba-tiba datang. "Gemma, hentikan!” teriaknya. Kedatangan Arsen sontak membuat Gemma melepaskan cengkramannya dari rambut Airina. Secepat kilat, wajah Gemma berubah sangat memelas dan seolah sangat tidak berdosa. “Darl, pelacurmu itu yang memulai dulu, A-aku hanya memberinya pelajaran,” jelas Gemma dengan suara yang dibuat-buat. ‘Huek,’ gumam Airina dalam hati. Rasanya, dia ingin membalas jambaka
Baca selengkapnya
Bab 7. Perselisihan
"Hah?" beo Airina tanpa sadar.Belum sempat memproses maksud ucapan tersebut, Arsen sudah kembali berbicara, "Tak usah dipikirkan. Yang jelas, lakukan perintahku sebelum aku berubah pikiran, Nona Airina.”Pria itu pun duduk di hadapan Airina sambil bersedekap dada. Matanya intens melihat wanita dengan rambut yang tergerai.Hanya saja, Airina fokus pada berkas yang ia berikan.Begitu selesai, Airina tiba-tiba mendongak.Dua pasang mata itu kembali bertemu tanpa sengaja.“Su-sudah.” Gemetar tangan Airina menyerahkan selembar kertas pada Arsen yang entah mengapa seperti ingin ... melahapnya?“Hanya ini?” tanya Arsen sembari menyunggingkan senyumnya sebelah.Airina sempat mengerutkan kening sebelum mengangguk. “Ya, aku hanya ingin meminta dukungan biaya untuk merintis bisnis bridal,” yakinnya.Pria itu lantas mengangguk. “Jika hanya itu biar aku atur, kembalilah ke kamarmu!” titahnya.“Terima kasih, Arsen.”Setelah berkata demikian, Airina bangun dari duduknya.Hanya saja, langkahnya terh
Baca selengkapnya
Bab 8. Ciuman?
Mendengar itu, Airina menaikkan sebelah alisnya. “Ada urusan apa Anda di sini, Nona Gemma?” tanyanya singkat."Urusanku?" Tiba-tiba saja, Gemma berlari masuk ke ruangan Monsieur Pinault. Tangannya menarik Arsen dalam pelukannya. Siapapun yang melihat pasti menyadari bahwa pria itu sangat tak suka dengan kelakuan Gemma. Namun, wanita itu tak peduli dan justru berkata, "Aku ingin mengambil priaku."Mata Arsen membelalak. Dia membiarkan Gemma karena hubungan baik antarkeluarga mereka.Tapi, sepertinya wanita itu malah menjadi-jadi. Didorongnya Gemma agar menjauh darinya. “Apa yang kau lakukan, hah?!” bentak Arsen keras, "kau ingin kerjasama keluargamu diputus?" Alih-alih takut atas ancaman itu, Gemma malah semakin erat memeluk Arsen. “Jangan pura-pura tak suka, Darl. Apa kau membentakku agar jalang lusuh dan menjijikan itu tak marah padamu?” "Hei, pergilah! Arsen tak benar-benar menyukaimu," makinya pada Airina. Mendengar itu, Airina hanya tersenyum. Namun, itu justru membangkitk
Baca selengkapnya
Bab 9. Musuh
Seorang pria baruh baya tampak berdiri dan menunduk hormat begitu Arsen dan Airina tiab di hadapannya.“Silakan duduk!” ucap Arsen pada tamunya itu.“Terima kasih, Tuan.”Setelahnya, Arsen membicarakan tentang konsep dekorasi ulang apartemen. Airina sebenarnya mendengarkan hal tersebut. Sesekali, ia ingin menimpali. Tapi, ia tersadar, apa haknya atas apartemen Arsen?Jadi, Airina memutuskan menatap sekeliling interior ruangan Arsen. Cukup lama percakapan itu terjadi, Airina pun teringat butiknya. “Arsen, maaf aku harus kembali ke butik,” bisiknya lirih.Arsen sontak menatap wanita itu, lalu mengangguk pelan. Melihat itu, Airina beranjak meninggalkan ruang tamu. Hanya saja, ia tak menyadari kakinya akan tersandung kaki kanan Arsen, hingga membuatnya hampir.Untungnya, Arsen berhasil merengkuh Airina dan mendudukkannya di atas paha pria itu. Deg!Degup jantung keduanya menjaadi tidak beraturan. Keduanya saling menatap intens.“Ekhm!” Pria paruh baya itu berdeham menyadarkan kedua
Baca selengkapnya
Bab 10. Marah
"Musuh?" ulang Ariana Ia sontak teringat mantan kekasih dan sahabatnya, Namun, ia segera menggelengkan kepala. Rasanya, tak mungkin mantan kekasih dan sahabatnya itu memiliki uang untuk melakukan ini semua. Toh, Airina tak pernah menghubungi keduanya lagi sejak hari pengkhianatan itu.“Aku tak tahu. Apa mungkin ini ulah iseng yang iri dengan pencapaian butik ini?" ucap Airina kembali, lalu hanya bisa duduk menatap ke luar. Namun, tiba-tiba, ia teringat sebuah nama. Pemberitaan ini seolah menyudutkan Airina dan membuat masyarakat bersimpati pada.... “Apa ini perbuatan Nona Gemma?” ucapnya mendadak. Arsen menaikkan sebelah alisnya dan mengingat kejadian akhir-akhir ini. “Sepertinya begitu, tetapi kita perlu bukti untuk mencengkramnya. Untuk mengendalikan situasi, aku akan mengadakan konferensi pers segera." Aura kemarahan terlihat dari pria yang biasanya sabar itu. Airina sontak bergidik ngeri. Seketika, ia merasa khawatir dengan nasib para wartawan yang mungkin hanya bekerja
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status