Aiden menatap Eva dengan kedalaman yang tiba-tiba dan dengan lembut memegang dagu Eva di tangannya, "Kau baru saja mengatakan bahwa kau merasa bahagia dalam pernikahan kita, sayang. Tapi, bisakah kau membuktikannya kepadaku?"Meskipun Eva membenci Aiden dengan segenap jiwa raga, tapi Eva tidak dapat menyangkal bahwa dia terpikat oleh Aiden.Apakah Aiden mencoba untuk membantuku lagi? Eva bertanya-tanya, Aneh sekali!Kemudian Eva menyadari kalau Aiden hanya mencoba membuktikan suatu hal kepada Alaric. Tetap saja, akan mudah untuk berpura-pura menikah dengan bahagia. Eva meletakkan tangannya di atas tangan Aiden, mengangkat alisnya, Eva mengangkat dirinya dengan berjinjit lalu mencium bibir Aiden. Aiden seketika membeku.Rebecca menatap Aiden dan Eva dengan tak percaya. Tanpa sadar, dia mengepalkan tangan dan menggertakkan gigi.Para pelayan terkesiap. Nyonya Eva mencium Tuan Aiden di depan umum! pikir mereka, Tapi anehnya Tuan Aiden tidak mendorong Eva. Semua pelayan tahu kalau Aiden s
Dengan dukungan Aiden di tangannya, Rebecca merasa tidak membutuhkan persetujuan Eva. Rebecca sangat yakin dia akan menemukan pil-pil itu, dia melihat Eva memasukkan pil tersebut ke dalam saku. Rebecca ingin mempermalukan Eva dan membalas dendam.Rebecca merasakan kehangatan kulit Eva melalui saku. Bahan pakaian yang halus terasa basah dan dingin di jari-jarinya, tetapi Rebecca tidak merasakan benturan keras dari botol pil itu. Rebecca melihat saku itu tergeletak rata di tubuh Eva, tetapi botol pil itu seharusnya menyebabkan benjolan yang terlihat. Rebecca bingung dan memeriksa lagi, tetapi dia tidak menemukan apa pun.Bagaimana ini mungkin? Aku dengan jelas melihat Eva memasukkan pil ke dalam saku ini, pikir Rebecca, Apakah aku salah lihat?Bertekad, Rebecca meraih saku lainnya tetapi tidak menemukan apa pun, dia mulai merasa bingung."Itu tidak mungkin!" dia berseru, "Aku melihatnya meminum pil!"Eva diam-diam mengembuskan napas lega. Dia tidak tahu kemana perginya pil itu. Dia meli
Perilakunya dalam beberapa hari terakhir telah memperjelas bahwa Eva tidak lagi terikat secara mendalam dengannya.Cara tercepat untuk melupakan seseorang adalah dengan mencintai orang lain, pikirnya, Dan cara tercepat bagi seorang wanita untuk jatuh cinta dengan seorang pria adalah dengan bercinta dengannya. Jadi apakah Eva dan Sebastian telah bercinta?Merasakan kemarahan Aiden, Eva menyadari bahwa meskipun Aiden tidak mencintainya, harga diri pria itu sangat tinggi. Aiden sudah pasti tidak ingin wanita yang menjadi istrinya disentuh pria lain.Dengan tersenyum tanpa rasa takut Eva lantas berkata, "Sepertinya akhir-akhir ini kau sering emosian. Tapi bukankah sebelumnya sudah kukatakan kalau aku akan terus berselingkuh jika kau tidak menceraikanku, Suamiku."Eva menarik-narik kemejanya untuk mencoba menciptakan jarak di antara tubuh mereka, dan berkata dengan nada melengkung, "Sepertinya kau sangat terganggu dengan perselingkuhanku dengan Sebastian."Kata-kata Eva memancing amarah yan
Aiden tersenyum puas, dia melepaskan sentuhan bibirnya dari telinga Eva. Mendengar bahwa tidak ada apa-apa antara Eva dan Sebastian membuat suasana hati Aiden langsung membaik. Aiden membelai cuping telinga Eva dengan jari-jarinya, puas karena dia menemukan cara baru dan efektif untuk membuat Eva mengatakan yang sebenarnya.Ternyata telinga Eva sangat sensitif, Aiden merasa seolah baru saja menemukan rahasia yang berharga. Saat Aiden menyentuh daun telinga Eva dengan bibirnya, Aiden melihat wajah Eva memerah dengan warna yang indah. Istrinya mungkin tidak tahu betapa menggoda penampilannya itu. Kulit kemerahan Eva yang menggoda membuat senjata Aiden hampir tegak, dan bibirnya terasa kering.Aiden menyesal telah menghabiskan dua tahun terakhir menganggap Eva sebagai alat reproduksi alias pembuat anak yang dipaksakan oleh kakeknya. Aiden sangat memberontak sehingga dia menolak untuk menyentuh atau bahkan memandang Eva. Selama dua tahun itu Eva lemah lembut dan penurut seperti anak kucing
Tuntutan Aiden menciptakan sedikit masalah. Jika diagnosis Sebastian benar, semua orang akan menerima begitu saja karena dia adalah seorang dokter yang dihormati. Permintaan Aiden agar Eva diperiksa ulang akan membuat keluarga Malik tampak tidak tahu berterima kasih. Namun, jika Sebastian melakukan kesalahan, reputasinya akan rusak dan rumah sakit St. Lewis akan kehilangan banyak klien kelas atasnya yang setia.Dokter Walker mengangkat matanya tepat waktu untuk melihat Aiden membuka botol obat dan menuangkan isinya ke tempat sampah kosong. Kemudian dia menuangkan setengah dari pil asam folat ke dalam botol tersebut.Apa yang Aiden lakukan? Benjamin bertanya-tanya.Meskipun Benjamin prihatin tapi sebagai seorang profesional medis, dia tidak berani menyuarakan keprihatinannya kepada Aiden. Aiden sepertinya mengingat sesuatu dan mengambil pil dari tempat sampah. Dia menggulungnya di telapak tangannya sebelum menyerahkannya kepada Benjamin."Uji ini," perintahnya, "Aku ingin tahu persis ob
"Oh ya? Begitukah?" Aiden menatap Eva dengan pandangan pengertian lalu dengan santai berkata, "Aku tidak keberatan."Dengan lembut Aiden menarik Eva, mengarahkan istrinya untuk bersandar di dekatnya. Aiden menggenggam pinggang Eva dengan tangannya yang lain lalu memeluknya. Saat Eva berjuang untuk menjauh darinya, Aiden memeluknya lebih erat lagi."Berhentilah bergerak, istriku, kecuali jika kau ingin menimbulkan masalah bagi dirimu sendiri," perintah Aiden, lalu suaranya berubah menjadi lebih lembut, "Atau mungkin kau sangat ingin aku memasukkan diriku ke dalam dirimu."Eva dapat merasakan senjata Aiden di bawah sana yang semakin besar, "Kau terlalu sensitif, Tuan Aiden Malik, hampir tidak ada yang perlu dilakukan untuk membuatmu bersemangat.""Ini semua karena kau, istriku."Aiden serius dengan kata-katanya. Eva memang memiliki kemampuan untuk membuat 'senjata Aiden' di bawah sana menjadi keras. Aiden menggigit daun telinga Eva dengan lembut lalu melihat Eva menyembunyikan wajahnya
Mata Aiden seketika membulat karena terkejut."Ditolak? Aku? Bagaimana bisa dia menolak permintaan pertemanan dariku?" Ah Eva kau jahat sekali.Aiden menggenggam tablet dengan begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Pria itu mengirimkan permintaan pertemanan lagi dengan diikuti pesan pribadi lalu tak lupa menambahkan nama Aiden Malik. Eva menjawab dengan cepat, "Sorry, saya tidak mengenal Anda!"Aiden membanting tab ke meja, hal itu mengejutkan Alfred.Sepertinya Tuan Aiden menelepon pagi ini lebih sering daripada bulan lalu! pikir Alfred, Ketika Aiden sarapan, dia menatap layar ponsel seolah-olah itu adalah musuh. Dia memeriksa ponsel sepanjang perjalanan untuk bekerja. Bahkan ketika dia menjawab panggilan kantor, dia tetap melihat ponsel pribadinya. Sepanjang pagi bosnya itu terganggu dari pekerjaan gara-gara ponsel.Alfred bertanya-tanya mengapa bos mudanya itu bertingkah sangat aneh. Ah, mungkin Tuan Aiden sedang menunggu panggilan telepon penting atau ada urusan mendesak ya
Di kediaman Malik, Eva terlihat meminum obat dan meraih sepotong roti yang dihidangkan salah satu pelayan kepadanya. Tepat sebelum dia memasukkan roti itu ke dalam mulut, Eva tiba-tiba menjatuhkannya kembali ke atas piring."Nyonya Eva, apakah makanannya tidak sesuai dengan selera Nyonya?" Pelayan itu bertanya dengan cemas.Pelayan lain yang memegang nampan, mengawasi majikannya dengan hati-hati. Baru-baru ini perilaku Nyonya Eva menjadi tidak dapat diprediksi dan membuat para pelayan tidak nyaman.Selama beberapa hari terakhir, Eva bersikeras memasak untuk dirinya sendiri. Para pelayan tahu bahwa orang kaya sering memutuskan untuk memasak secara tiba-tiba tetapi biasanya mereka menyerah setelah satu atau dua kali percobaan. Tapi, Nyonya Eva sekarang telah memasak beberapa makanan dan menolak untuk menyentuh keju kesukaannya. Mereka tidak tahu saja kalau Eva hanya berhati-hati agar tidak mengkonsumsi racun yang mungkin saja dimasukkan ke dalam makanan kesukaannya.Eva mengangkat selim