Share

Kelahiran Sang Bayi

Sementara itu, Bastian baru tiba di rumah beberapa saat setelah Ranum dibawa ke rumah sakit. Dia heran karena suasana terasa lebih sepi dibanding biasanya. Sebelum melakukan apa pun, Bastian lebih dulu masuk ke kamar Annchi.

Sang putri masih tidur siang. Bastian tak berani mengganggu. Dia hanya meletakkan oleh-oleh yang dibawa dari luar kota, di meja sebelah tempat tidur. Pria itu beranjak ke pintu. Ketika akan membukanya, Susi muncul dari walk in closet.

“Pak,” sapa Susi teramat sopan.

Bastian tertegun, lalu menoleh. “Sejak kapan Chichi tidur?” tanyanya.

“Sekitar setengah jam yang lalu, Pak,” jawab Susi. “Bi Titin sedang mengantar Teh Ranum ke rumah sakit. Sepertinya, dia akan melahirkan.”

“Di rumah sakit mana?” tanya Bastian lagi penasaran.

“Saya kurang tahu jadinya dibawa ke mana. Bi Titin belum ada memberi kabar lagi,” jawab Susi.

Bastian mengangguk. “Biar saya hubungi,” ucapnya, seraya beranjak keluar kamar. Sambil melangkah menyusuri koridor, dia menghubungi Titin.

“Iya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status