Share

Minuman Herbal

Dwiki tersenyum kelu, seraya menatap Windraya. Sesaat kemudian, pria itu mengalihkan perhatian pada Ranum yang masih terbaring. “Saya sudah mengatakan pada  Ranum tadi. Dia tidak perlu mengembalikan uang itu,” ucapnya. 

“Kenapa begitu?” Windraya menautkan alis. “Uang tiga puluh juta tidak terlalu besar untukku. Pendapatan bersih per hari dari perusahaanku  lebih dari itu.”

Dwiki kembali tersenyum, lalu menggeleng pelan. “Saya menganggap uang itu sebagai hadiah perkenalan dengan Ranum,” ucapnya, menanggapi Windraya yang langsung mengalihkan perhatian pada sang istri. 

Windraya tak pernah merasa cemburu. Namun, kali ini ada perasaan lain, mendengar ucapan Dwiki yang terdengar cukup dalam. Sebagai sesama pria, dia dapat menerka maksud pria itu. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status