Share

Rumah Asing

POV Marni

Aku membuka mata perlahan. Hal pertama yang kulihat adalah langit-langit kamar bewarna putih, kemudian dinding kamar bewarna biru muda.

Baru beberapa detik membuka mata, rasa sakit yang amat sangat menyerang kepalaku. Seperti tengah dipukul dengan benda keras. Aku bahkan belum sempat melihat lebih banyak tempat asing ini, karena rasa sakit, kupejamkan mataku sambil memijit kepalaku pelan.

"Nona sudah sadar?"

Aku kaget, saat menyadari ternyata aku tak sendiri. Seorang wanita baya dengan rambut ditaburi uban, berdiri di sudut kamar yang asing bagiku, dan wanita itu juga asing. Dia memegang segelas air di tangan kirinya.

"Di mana saya?" tanyaku.

"Di rumah Tuan Bagus."

"Tuan bagus?"

"Iya Tuan bagus pemilik rumah ini, maaf Nona, kata Mas Doni, kalau Nona sadar, Nona harus meminum ini, obat penghilang rasa sakit."

Wanita itu meletakkan satu buah obat dan segelas air putih di atas meja kecil yang ada di sampingku. Padahal aku masih ingin bertanya banyak padanya.

"Saya permisi." Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status