Share

AK 144 ~ #

Naila duduk di atas ranjangnya, tak bisa memejamkan mata dan terus merasa gelisah tak beralasan.

Berkali-kali ia mencoba memejamkan mata, bahkan sampai menghitung domba yang biasanya digunakan untuk membangun dunia mimpi.

Namun tak ada gunyanya, ia masih tak bisa memejamkan mata. Seakan matanya meminta dirinya untuk tetap terjaga.

“Kenapa perasaanku secemas ini?” gumamnya.

“Apa terjadi sesuatu dengan si om ya?”

Semakin tak tenang saja dibuatnya. Ia berjalan mondar-mandir sudah seperti setrikaan londry.

“Naila?”

Panggilan itu menghentikan gerakan kakinya, matanya menatap sendu teman lama yang kini terasa asing baginya.

“Ada apa?”

Ayu masuk dan memilih duduk di pinggir ranjang Naila, tak lupa ia juga menutup pintu kamar.

“Bagaimana keadaanmu?”

“Tidak usah basa-basi, katakan apa maumu datang menemuiku malam-malam.”

Naila menatap jau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status