Share

AK 142 ~ Malaikat maut

Panti menjadi heboh dengan kedatangan Naila, bahkan Abah sampai keluar dari kamarnya karena gaduh yang terjadi.

“Ada apa ini?” tanya Abah.

“Assalamualaikum, Abah.”

“Waalaikum salam wr. wb.”

“Astaghfirullahal ‘adziim. Apa yang sudah kamu lakukan ini Gus Ikhsan?” lanjutnya.

Raut wajah Abah jelas penuh dengan kekecewaan, bukan hanya tentang kedatangan Naila namun dengan kondisi keduanya datang.

“Letakkan tubuh yang bukan mukhrim mu itu ke sofa.” Perintahnya.

Ikhsan tahu akan kesalahannya, namun ego nya membuatnya merasa apa yang dilakukan ini benar.

Tak banyak kata, abah segera memerintahkan beberapa santi wati untuk menyadarkan Naila dan meminta Ikhsan menemuinya di ruangan.

“Nai, bangun dong.”

Terlihat salah seorang santri wati membuka botol minyak angina dan mengarahkannya ke hidung Naila.

Ayu melihatnya, wanita itu bahkan melihat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status