Share

AK 17

Lius terkejut menyadari apa yang baru saja diucapkannya, tak menyangka akan ada hari dimana ia mengatakan kalimat itu.

“Sial! Bagaimana mungkin aku merindukan wanita murahan itu.”

Lius mencoba memejamkan mata, namun bayangan Lea yang tengah menangis begitu menusuk hatinya.

Dengan terpaksa Lius membuka mata, nafasnya berderu dengan tak beraturan. Dan tiba-tiba saja perutnya kembali bergejolak.

Segera saja ia berlari ke toilet, kembali mengeluarkan semua isi perutnya.

Huek, huek.

Lius kesakitan, ia terus saja mual sedang ia merasa sudah tak ada lagi yang bisa ia keluarkan. Ia lemah, bersandar pada wastafel dengan keringat membanjiri wajah.

Perutnya masih terasa di aduk-aduk, namun ia sudah tak ada tenaga lagi hanya untuk menyangga tubuhnya.

Saat Lius tengah tersiksa dengan mualnya, berbanding terbalik dengan Lea yang sudah bersiap menjemput mimpinya.

Di atas ranjang sederhana itu, Lea tersenyum membelai perutny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status