Share

Bab 19: Rasa Cemas Revana

Gave menatap Revana dengan pandangan yang tajam namun penuh penghormatan. "Tuan Tristan sedang ada urusan bisnis, Nona. Beliau mungkin akan pulang larut malam atau bahkan pagi hari."

Revana mengangguk pelan, rasa cemas masih bergelayut di hatinya. "Apakah urusannya sangat penting sampai harus pulang selarut ini?"

Gave tersenyum tipis, senyum yang penuh misteri. "Urusan Tuan Tristan selalu penting, Nona. Beliau adalah orang yang sangat sibuk. Selain pebisnis hebat, beliau juga merupakan pekerja gelap yang memimpin kekuasaan di suatu tempat.”

Revana menghela napas panjang, matanya kembali menatap langit malam yang kini semakin gelap. “Dan itu sangat membahayakan nyawanya, kan?” tanyanya memastikan.

Gave tersenyum tipis. “Semua pekerjaan memiliki risiko masing-masing, Nona. Tuan Tristan sudah mendalami semuanya dan saya harap beliau selalu berhati-hati. Pekerjaan itu memang sangat berbahaya. Tapi, dendam yang ada dalam dirinya tidak akan pernah padam.”

Revana mengerutkan keningnya. “Dend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status