Share

130. Ruangan Pribadi

Ketika rasa kesal dan menyesal menjadi satu, maka rasanya hati pun menjadi tidak tenang. Kian mencoba untuk menenangkan dirinya begitu mendengar jika Erwin yang menemani Laureta menonton pertunjukkan putri duyung.

“Kamu tampak seperti yang kesal padaku,” ujar Laureta.

Kian membuka matanya dan menatap Laureta yang seperti hendak menangis. “Tentu saja aku kesal!”

“Aku yang seharusnya marah padamu!” seru Laureta. “Kamu sudah berjanji akan menonton pertunjukkan putri duyung denganku! Kamu bilang kamu selesai bekerja jam lima. Mana? Aku menunggumu cukup lama. Aku berdiri terus di dekat pintu masuk, tapi kamu tidak muncul juga! Di mana kamu tadi? Kamu tidak bilang di mana ruangan meeting-mu. Kamu benar-benar meeting atau tidak pun aku tidak tahu!”

“Aku benar-benar meeting, Laura!” timpal Kian yang tidak ingin dituduh sembarangan.

“Lalu kenapa lama sekali meeting-nya?” Setetes air mata meluncur di pipi Laureta.

“Aku bukannya sengaja berlama-lama ….”

“Kamu membuatku membiarkan Erwin yang mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status