Share

227. Memulai Sesuatu Yang Baru

“Apa katamu?!” bentak ibunya.

“Aku tidak bisa menikahi wanita yang tidak aku cintai.”

“Mama tidak terima alasan seperti itu! Menikah tidak perlu pakai cinta! Sudah Mama beritahu padamu waktu itu! Apa kamu sudah lupa? Kamu harus menikah secepatnya! Lebih bagus kalau dia hamil lebih dulu supaya di keluarga kita kehadiran seorang bayi! Kamu tidak perlu bersaing lagi dengan Kian karena dia sudah gagal. Kamu adalah kandidat terbaik! Kamu akan mendapatkan harta warisan dari kakekmu!”

Erwin sudah lelah mendengar urusan tentang warisan. Lebih lagi, ia muak sekali dengan semua ini.

“Ma, bisa tidak kita hentikan semua pembicaraan tentang warisan? Aku ini hanya cucunya kakek. Mama adalah anaknya. Warisannya untuk Mama saja. Aku tidak menginginkannya.”

“Tutup mulutmu! Tidak usah berkata hal omong kosong! Kamu itu adalah cucu laki-laki pertama di keluarga ini! Kamulah yang berhak mendapatkan semuanya!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status