Share

Bab 47 Cinta seorang Kakak

Bab 47 Cinta seorang Kakak

Gedoran pintu di siang bolong itu membuat Kama benar – benar mangkel. Awalnya ia mencoba mengabaikannya tapi makin lama makin kencang.

Pria itu melemparkan badannya ke sisi samping pembaringan, kemudian beranjak membukakan pintu. Ia sudah hendak menyerang si perusuh. Begitu pintu terbuka, mulutnya seketika terkunci saat mengetahui siapa yang berdiri di depannya. Wanita itu sedang tersenyum ke arahnya.

“Ada apa, Kak?” tanya Kama datar saat melihat kakaknya berdiri dengan anggun dengan mata telisik seperti seorang detektif. Belum sempat ia mempertanyakan kedatangan kakaknya. Perempuan itu sudah memberondongnya dengan pertanyaan.

“Kakak yang seharusnya bertanya begitu. Kamu kenapa? Berhari – hari tidak bisa Kakak hubungi. Didatangi ke kantor juga tidak apa. Ke mana aja sih kamu?” keluh Tita sambil memegang pundak Kama.

“Kama sibuk.”

Hati Tita terhenyak mendengar jawaban pendek dan sikap dingin adiknya. Biasanya Kama selalu hangat kepadanya.

Lelaki itu kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status