Share

Bab 66 Denial

Bab 66 Denial

“Hah… Kakak saya kena AIDS?” Ajeng nyaris tidak percaya dengan pendengarannya.

“Betul. Kakakmu juga pecandu narkoba. Alangkah baiknya jika dia direhabilitasi, supaya bisa maksimal mengobati AIDS-nya.”

Seluruh otot di tubuh Ajeng serasa lepas. Ia lemas sekali hingga penjelasan Dokter hanya lewat begitu saja di kepalanya. Dia terlalu syok dengan beban berat yang harus ia pikul.

Beban berat memukul dada Ajeng. Pupus sudah harapannya untuk melihat kakaknya kembali segar seperti semula. “Terima kasih, Dok.” Hanya itu yang dapat ia katakan, sembari menerima hasil laboratorium.

Ajeng berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan kepala menunduk. Langkahnya seperti tidak menjejak tanah. Pikirannya terlalu kalut, hingga membuatnya tak mampu mengangkat kepalanya tegak.

Di depan kamar perawatan Ibra, gadis itu melihat Leong menunggu dengan muka yang sulit ditebak.

“Ajeng apa kamu menangis?” tanya Leong perhatian, saat menyadari mata gadis itu sembab.

Ajeng menunduk, dan hany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status