Share

Bab 88 Gelisah

Bab 88 Gelisah

“Apa, Kak Bening belum pulang?” kata Elang saat tiba di rumahnya. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. Jam 9 malam. Seharian tadi dia sibuk di kantor, dan tak sempat mengurusi hal lainnya.

“Iya. Aku baru sampai jam 6 dan langsung mengantar Evan ke Dokter, kata Mba Atun seharian Evan rewel, badannya panas, dia juga muntah – muntah,” ungkap Andini. Dia sama sibuknya dengan Elang, semenjak Wedding organizernya mulai berkembang.

Wajah perempuan itu sangat cemas. “Aku sudah menelpon Bening berkali – kali tapi telponnya mati.”

“Sekarang bagaimana keadaan Evan?” Elang mulai panik, seraya mencoba menghubungi Bening.

“Panasnya sudah turun dan dia sudah tidur.” Andini menunggu reaksi suaminya. Sedangkan Atun duduk dengan gelisah di depan kamar di mana Evan tidur.

“Mba Atun, apa Kak Bening ada menelpon kamu?”

“Telepon saya ketinggalan di rumah. Tadi pagi kami terburu – buru.” Atun menunduk, dia sampai – sampai tidak membawa baju. Untungnya Andini memberikan baju ganti untuk d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status