Share

Bab 90 It's not easy to forget

Bab 90 It’s not easy to forget

“Pak, berhenti?” kata Tita tiba- tiba.

Sopir Tita menghentikan mobil mendadak di tepi jalan. “Ada apa. Bu?” Ini permintaan aneh. Biasanya Tita selalu bilang di awal jika dia ingin berhenti ke suatu tempat. Padahal rumah Ibra masih jauh.

Cuaca panas tiba – tiba berubah menjadi hujan deras, disertai angin kencang. Mata Tita lekat memperhatikan perempuan yang terburu – buru menggendong anaknya dan duduk di belakang di antara bunga – bunga.

Kaki perempuan itu menggantung dan tangannya sibuk memastikan anaknya tidak terkena tampias hujan.

“Anggi, bukankah itu Bening?” tanya Tita, matanya tak lepas melihat Bening.

“Sepertinya iya, Bu.” Anggi yang duduk di sebelah Tita tak kalah terkejut. “Kasihan, kenapa dia jualan di pinggir jalan sekarang?” gumamnya pelan.

“Kamu jangan mudah kasihan, kita tidak tahu cerita sebenarnya, siapa tahu itu gimmick untuk menaikkan pamornya?” Tita menaikkan kaca matanya.

Anggi tidak menjawab perkataan Tita yang menurutnya san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status