Share

23. Akhirnya Garis Dua

"Kanker, Mas?"

Aku tergugu, isak kutahan agar tak terdengar oleh Akbar yang sedang asyik dengan rumah pasirnya.

Mas Radit menghela napas lalu kembali berucap,

"Kata dokter usia Mas tidak lama lagi, Dek. Jika kemarin-kemarin Mas bersemangat ingin kembali rujuk, saat ini, keinginan itu sepertinya harus Mas kubur rapat-rapat."

"Kenapa, Mas?"

"Karena Mas tak ingin kamu kembali terluka, Dek. Buat apa kembali jika pada kenyataan lelaki yang akan mendampingimu sesaat lagi akan tutup usia."

Emosiku melonjak mendengar ucapan Mas Radit.

"Emangnya dokter itu Tuhan, apa mereka yang meniupkan roh ke dalam jasad manusia, Mas? Kenapa Mas malah mempercayai hal remeh begitu?"

Dadaku terasa sesak, sedang napas naik turun mendapati kenyataan pahit yang kini menimpa Mas Radit. Terlebih saat tahu Mas Radit malah mempercayai prediksi dokter tentang umur hidup manusia. Padahal yang harus diyakini manusia adalah hidup mati karena Allah. Dia yang menghidupkan, Dia pula yang berhak mematikan.

Kutarik napas da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
Sediiiiiiiih
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
kenapa si hero nya dibikin meningeal...
goodnovel comment avatar
Jusnah Tohar
sedih benget hik.hik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status