Share

29. Tunas-Tunas Cinta

Dokter Radit sudah sampai di lantai bawah, sedang aku masih berdiri di lantai dua. Pemandangan yang kurasakan kini, membuat dada seakan luluh lantah. Setahun yang lalu, kejadian seperti ini pernah terjadi.

Bedanya saat itu, suamiku masih hidup. Ia sendiri yang mengangkat Akbar saat mendapati bocah itu demam hingga kejang.

Dan kini, aku kembali harus menyaksikan seorang lelaki menggendong anakku yang tengah sakit. Dan lagi yang paling membuat hati ini perih, saat kutahu, bahwa Akbar memanggil lelaki tersebut dengan sebutan ayah.

Ya Allah ...

"Al, buruan."

Panggilan Dokter Radit mengembalikan semua kelebatan memori. Aku usahakan agar kaki ini mampu untuk kembali berjalan.

Sampai di teras. Ia yang sudah menunggu memintaku masuk terlebih dahulu.

"Kamu masuk duluan, biar saya tidurkan Akbar di atas pangkuan," perintahnya yang tak pelak kuikuti jua.

Saat lelaki itu menidurkan Akbar di atas pangkuan. Sejenak jantung ini seperti tersentak kuat. Aku merapatkan geraham, menahan sedemikian ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status