Share

Bab 44 Permohonan

Waktu bergulir sangat cepat, di luar hari tampak sudah gelap.  Ayi melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya lalu, mendesah pelan.

"Maaf, Mas. Aku harus segera pulang," ucapnya berpamitan pulang.

Ustaz Rahman memutar bola jengah. "Tunggu sebentar, Ay. Dokter belum selesai memeriksa kondisi umi."

Pintu ruang ICU perlahan terbuka, seorang dokter muda dengan penampilan mirip dokter Zaidul Akbar keluar setelah memeriksa kesehatan Umi Fatimah.

"Dok!" Ustaz Rahman langsung memasang wajah gusar.

Dokter muda tersebut menggeleng pelan. Wajahnya terlihat sendu menatap Ustaz Rahman. Dokter tersebut menangkupkan kedua tangan memasang wajah sedih.

"Maaf, kami tim d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
destya.prasetyaningsari
klo Ayi mau dinikahin lg sm Rahman km jd wanita bodoh dan gak punya hati. lagian tu umi udh tggal waktu aja msh egois bgt maksain keinginannya dg manfaatin keadaan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status