Share

Bab 60. Jawaban Bu Anis.

"Bu. Lebih baik kita berangkat sekarang saja," ucapku pelan di dekat telinga ibu. Aku yakin sikap lelaki itu pun tak akan jauh dari suaminya.

Ibu menyenggol tanganku sambil menggelengkan kepalanya kuat. Tanda tak setuju dengan pikiranku.

"Terserah kalian. Kalau mau menunggu si situ. Saya sedang banyak pekerjaan."

Wanita yang mengenakan gamis kembang-kembang itu tidak berniat memasukkan kami ke dalam rumahnya. Padahal dia sudah berhasil membuka kunci pintu. Buktinya dia main masuk rumah tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.

Kenapa dia jadi tidak memiliki adab begitu? Aku benar-benar heran dengan perubahan sikap bi Baidah. Kenapa jadi seperti orang asing begitu.

Sudah satu jam berlalu dari kami berdiri di depan rumah bi Baidah. Menunggu paman Gozali. Aku pun sudah mulai gusar. Jangan-jangan benar apa yang dikatakan istrinya. Paman sedang banyak kerjaan.

"Bu. Kita berangkat sekarang saja, ya?" Aku membujuk beliau.

"Sabar sebentar saja. Kita tidak boleh jalan sendiri. Harus ada pihak kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status