Eric tampak lemas, wajahnya memerah dengan bau alkohol menyengat yang berasal dari mulutnya. Keadaan Eric yang nyaris kehilangan kesadaran, permintaan tolong, serta sosok seorang wanita berpakaian minim yang tadi mengejarnya. Hal itu membuat Verena sadar kalau Eric sepertinya diobati dan ingin dijebak oleh sang wanita.
Dengan wajah yang kini berubah kesal, Verena menengok ke arah wanita yang terjatuh tadi, hendak meminta pertanggungjawaban si wanita. Akan tetapi, ternyata wanita itu sudah terlanjur kabur!
Bertepatan dengan itu, di ujung lorong pintu lift terbuka. Orang-orang keluar dari lift dan lorong menjadi ramai.
“Bukankah itu Eric Gray, yang kemarin sempat ramai dibicarakan karena terlibat dalam konflik keluarga Spencer?” bisik salah seoran
“Ini malapetaka,” gumam Verena sewaktu dirinya berada di dalam taksi.Berada di perjalanan pulang, Verena menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dan menutup matanya dengan lengan. Dia sungguh tidak percaya dengan apa yang telah terjadi di antara dirinya dengan Eric.Verena memang sering digoda teman-temannya sebagai perawan tua lantaran tak pernah menjalin hubungan lebih dalam dengan lawan jenis, dan jujur … dia bahkan sempat berpikir akan melepasnya dengan kekasih pertamanya. Namun, tidur dengan pria yang dirinya paling waspadai jelas tidak ada di dalam agendanya minggu itu … atau bahkan seumur hidup!Mengingat sosok Eric yang berada dalam pengaruh kuat obat, Verena hanya bisa membatin dalam hati, ‘Semoga dia tidak ingat apa yang terj
Verena Jones-Hayden, itu adalah nama panjang Verena yang sebenarnya. Namun, karena statusnya sebagai anak di luar nikah Viona, yang merupakan hal memalukan untuk keluarga Jones, Verena tidak diperbolehkan menyandang nama keluarga tersebut.Alhasil, Verena pun menggunakan nama Hayden selaku nama belakangnya. Nama belakang dari pria yang seharusnya juga bertanggung jawab dalam menghadirkan dirinya ke dunia ini ….“Kenapa kamu baru pulang?” tanya Viona, membuyarkan lamunan Verena.Pertanyaan Viona membuat Gracia diam-diam tersenyum mengejek ke arah Verena. Dia tahu kalau Verena salah menjawab, Viona pasti akan marah besar dan menegur kakak tirinya itu.Verena menatap Viona yang memandangnya dengan wajah dingin. “Urusan dengan klien.”Viona pun langsung memusatkan atensi kepada putri sulungnya itu. Dari ujung kepala hingga kaki, penampilan Verena jauh dari kata rapi. Alhasil, Viona mengernyit.“Urusan dengan klien macam apa yang–” “Aku lelah,” potong Verena, membuat bukan hanya Viona, ta
Gawat.Ini kacau.Eric Gray sadar jelas bahwa dirinya sudah sangat mengacau kali ini.Terbangun dalam keadaan tanpa busana di dalam sebuah ruang hotel yang bahkan tidak dia sadari telah dia pesan, Eric yakin bahwa kali ini ada masalah besar yang akan menghebohkan hidupnya.Dengan ekspresi panik, Eric menutup mata dan memegang kepalanya. Dia mencoba menggali ingatan mengenai apa yang sebenarnya terjadi semalam.Saat menelusuri pecahan ingatan samar, Eric teringat bahwa tadi malam dia pergi ke ruang VIP restoran hotel guna melakukan pertemuan bisnisnya dengan Tuan Hudson, salah satu partner perusahaan LuxGray yang ingin membahas perihal kerja sama mereka.“Tuan Gray, perkenalkan ini adalah putriku, Jessica Hudson,” ucap seorang pria paruh baya dengan perut buncit yang begitu menarik perhatian. Wajahnya yang bulat menampakkan ekspresi bangga dengan senyuman penuh makna kala dia mendorong sang putri untuk menghadap Eric.Eric yang terduduk di kursinya menampakkan wajah dingin, seperti tid
‘Sial, sial, sial!’ maki Eric berkali-kali dalam hati selagi dirinya berjalan bulak-balik dalam ruang hotel tersebut.Tubuh Eric yang tadi tidak mengenakan busana, sekarang sudah tertutup oleh bathrobe yang dia ambil dari lemari. Dia mengenakannya secara asal-asalan, jadi tanpa peduli dia mempertontonkan otot-otot tubuhnya yang terukir sempurna itu.“Bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu kepada orang yang sudah membantuku?!” seru Eric sembari mengacak-acak rambutnya, lalu duduk di pinggir tempat tidur sembari menghela napas kasar. Wajahnya tampak begitu kesulitan saat dia menutupnya dengan kedua tangan. “Dia … pasti membenciku ….”Jantung Eric terasa mencelos. Dirinya sama sekali tidak menyangka bisa melakukan hal yang begitu keterlaluan kepada Verena. Bukan sembarang orang, tapi Verena! Wanita yang selama ini begitu membencinya dan sudah sangat sulit dia dekati!Untuk apa Eric mendekatinya? Bukankah dia membenci wanita? Itu … entahlah. Eric melakukannya hanya karena dia mau …
“Kamu terlihat pucat, apa kamu baik-baik saja?”Pertanyaan itu sudah berkali-kali dia dengar dari orang-orang di kantornya, tapi kali ini … Verena mendengarnya dari Valency, dan dia tahu dirinya harus menanggapi sahabatnya tersebut.“Aku baik-baik saja,” ucap Verena dengan senyum tipis. “Mungkin hanya kurang tidur saja.”Valency memasang wajah khawatir. Walau pertemanannya dengan Verena belum berjalan untuk waktu yang lama, tapi dia tahu bahwa sahabatnya itu bukan hanya kurang tidur, tapi juga dibebani berbagai macam beban pikiran.Namun, mengenal Verena sebagai orang yang tertutup, Valency juga tidak ingin melewati ranahnya selaku seorang teman. Alhasil, dia hanya bisa berkata, “Kalau perlu bantuan, cukup katakan saja padaku. Jangan menyimpannya sendiri. Kamu tahu aku bersedia membantu selama aku mampu.”Mendengar hal tersebut, Verena tersenyum. Memang benar kata orang, yang tidak sedarah terkadang lebih terasa seperti saudara.“Terima kasih, Valency.”Walau tersentuh dengan perhatia
Mendengar ucapan Eric, semua orang langsung berbisik.“Wah, apa maksudnya itu?”“Apa yang terjadi kemarin di antara mereka?”“Apa jangan-jangan … mereka memiliki hubungan!?”Asumsi dan komentar semua orang bisa terdengar jelas oleh Verena. Hal tersebut membuat gadis yang biasa tenang dan selalu memasang wajah datar itu berubah panik.Verena langsung berseru, “Tidak ada hubungan apa-apa di antara kami! Tuan Gray hanya membicarakan perihal proyek yang memiliki masalah!”Kalimat Verena membuat para pekerja lain terkejut, tak pernah melihat wanita itu tampak begitu kesal. Akan tetapi, merasa tidak enak dan paham emosi wanita tersebut karena dituduh yang tidak-tidak, semua orang pun langsung tersenyum tak berdaya dan mengalihkan fokus kembali kepada pekerjaan.Yakin telah membereskan semua orang, Verena langsung berdiri dari kursinya dan menarik Eric. “Ikut denganku!”Melihat Verena dan Eric pergi keluar dengan begitu tergesa-gesa, ditambah dengan tarikan tangan Verena di lengan Eric, sala
"Ahh … kau nikmat sekali, ...." Baru saja Valency melangkah masuk ke dalam apartemen sang kekasih untuk merayakan hari jadi ketiganya, tapi dirinya malah dikejutkan dengan lenguhan dua orang yang bersahutan. "Jangan meninggalkan jejak di sana, Lency bisa curiga nanti ...." Valency menautkan alisnya. Itu … suara desahan seorang perempuan! Dengan tubuh kaku, gadis berambut hitam panjang bergelombang itu berjalan perlahan, menghampiri sumber suara yang dia yakini berasal dari kamar sang kekasih. Di waktu yang bersamaan, sebuah suara pria terdengar berkata, “Kamu kira aku takut padanya?” Itu adalah suara kekasih Valency, Felix! Dengan jantung berdebar kencang, Valency mengintip celah pintu kamar yang tak tertutup rapat. Seketika, gadis itu pun terbelalak melihat pemandangan di dalam. Tampak sang kekasih dan sahabat dekatnya, Felix dan Cecilia, sedang berbaring mesra di atas tempat tidur dengan posisi intim! “Bukankah hari ini hari jadi tiga tahun hubungan kalian?” tanya Cecilia se
Jayden Spencer, seorang desainer perhiasan ternama yang dihormati semua orang! Di usia lima belas tahun, Jayden Spencer sudah berhasil menghasilkan desain perhiasan legendaris yang dikagumi semua orang. Saat dia dua puluh lima tahun, pria itu mendirikan Diamant Corp, perusahaan yang hanya dalam kurun waktu tiga tahun menjadi perusahaan perhiasan terbesar negara Eden. Sekarang, di usianya yang ketiga puluh sembilan, pria tersebut telah menjadi salah satu tokoh terpenting dalam dunia perhiasan! Mata Valency membulat sempurna. Bagaimana bisa satu email sederhananya malah membuatnya dipertemukan langsung dengan orang penting seperti Jayden? “Langsung ke intinya,” ucap Jayden memecah lamunan Valency. “Desain yang dirimu kirimkan, itu adalah desain yang telah diikutkan dalam lomba Komunitas Desainer Perhiasan Negara.” Valency menelan ludah. Lomba Komunitas Desainer Perhiasan Negara adalah lomba yang diikuti oleh Felix dan Cecilia. Kebetulan Valency tahu Diamant Corp adalah salah satu p