Share

Bab 44 - Mencoba Mencari Kebenaran

"Apa yang aku pikirkan? Mengapa ini terasa menyakitkan!" bisik Luna pada dirinya sendiri, sesekali menekan pada dadanya yang membuat ia merasa sesak.

"Mengapa aku sangat bodoh, padahal aku tahu kalau semua ini pasti akan terjadi. Aku sudah sekuat tenaga menghindar, mengapa tetap saja aku jatuh ke dalamnya." Luna berulang kali mengusap wajahnya yang sudah dibanjiri oleh air mata.

Setelah bertemu dengan Bibi Megan di restauran, Luna tidak langsung pulang ke kantor Brian. Luna mencoba untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Sedangkan Bibi Megan sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu.

Untung saja, Bibi Megan memesan ruangan VIP. Sehingga tidak perlu ada orang lain yang melihat Luna menangis.

Bukankah itu akan jadi lebih menyedihkan, menangis dan ditatap oleh beberapa orang dengan perasaan penasaran. Dan saat kau mencoba mengatakan kalau kau baik-baik saja dengan senyuman. Namun air matamu terus mengalir, seolah tidak merestuimu untuk berbohong.

Karena itulah, Luna lebih memilih untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status