Share

Kamu bukan babu

"Tan, kok pada nyalahin kita sih 'kan jelas-jelas si babu itu yang salah," gerutu Rea sambil menghentakkan kakinya.

"Mbak, bisa minggir gak dari tadi saya lihat Mbak menghalangi jalan. Kalo mau jadi patung disana aja noh di sudut." ucap seorang laki-laki yang merasa terganggu dengan suara berisik Rea serta posisi mereka yang menghalangi jalan.

"Lu siapa lagi ikut-ikutan?!" bentak Rea namun tidak di hiraukan laki-laki tersebut ia malah mengibas-ngibaskan tangannya mengisyaratkan agar Rea dan Ibu Romi menjauh.

"Sudah, sudah jangan berantem lagi, nanti kita nggak jadi makan yang ada malah di usir."lerai Ibu Romi membuat Rea langsung menghela nafas dalam-dalam lalu menjauh dari meja laki-laki tersebut.

Disisi lain, Salman yang membawa Vina keluar langsung menghela nafas lega karena berhasil melewati dua orang rempong tersebut.

"Udah, jangan dengerin omongan mereka barusan ya," ucap Salman membuat Vina langsung tersenyum sekilas.

"Gak apa-apa kok Kak memang benar yang mereka bilang, aku cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status