Share

39. Menelan Kebohongan.

"Saya percaya dengan Pras tentu saja. Begitu Pras juga dengan saya. Tidak ada rahasia di antara kami. Kami itu saling mempercayai satu sama lain," seru Murni sengit.

"Selamat. Kalian berdua uwu-uwu sekali," cetus Suri acuh. Di samping Suri, Savitri membuat ekspresi antara ingin tertawa sekaligus ingin muntah.

Lain Savitri, lain pula Bu Ajeng. Bu Ajeng duduk santai namun mengamati, lebih tepatnya menikmati perseteruan Suri dengan Murni. Bu Ajeng bersikap layaknya seorang permaisuri, yang tengah mengamati perseteruan dua anak nakal di istananya dari atas singgasana.

Sementara Ninik buru-buru mengamankan Chika. Ia segera membawa Chika ke lantai atas butik. Tidak baik bagi seorang anak kecil menyaksikan perseteruan ala-ala sinetron seperti ini.

"Jangan pura-pura tidak peduli padahal hatimu perih, Suri. Saya juga perempuan. Saya tahu tahu apa yang kamu rasakan." Murni mengangkat dagu bangga. Ia senang sekali bisa menjejalkan kenyataan di depan mata perempuan sombong ini.

"Benar, Bu Murni i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status