Share

50. Jangan Biarkan Aku Jatuh Cinta.

"Bener nih, kamu nggak apa-apa kalau aku tinggal?" Wanti menanyakan kerelaan Suri sekali lagi.

"Masyaallah, enggak, Ti. Sana, cepetan jenguk pangeranmu. Kelamaan nanti pangerannya berubah jadi kodok lho."

"Bujubuneng kutu kupret. Kamu ngedoainnya serem amat, Ri." Wanti mencebikkan bibirnya. Namun tak urung ia meraih tasnya, yang ia sampirkan pada sandaran kursi.

"Ya, udah, aku jalan. Selamat menikmati sisa minumanmu yang tinggal sekali sedot itu."

Wanti mengejek Suri. Sahabatnya ini memang mempunyai kebiasaan menyesap minumannya lamat-lamat. Tujuannya adalah agar ia bisa duduk di kafe lebih lama, dengan alasan minumannya belum habis.

Celaan jenaka Wanti ditanggapi Suri dengan tawa renyah. Ia memang sedang ingin menikmati sore di kafe ini. Setelah terbang ke sana ke mari mengurus pekerjaan, duduk-duduk santai seperti ini rasanya sangat menenangkan.

Suri membuka laptopnya. Ia ingin melihat kreasi-kreasi rajutan dari luar negeri. Kemarin ia menerima email dari salah seorang pelanggann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status