Share

Bab 142. Santai di rumah

Tapi baru saja kaki ini menapaki lantai dua, aku dibuat tercengang mendengar suara Dania yang tengah berbincang dengan seseorang melalui sambungan telepon.

"Iya Bu. Aku nggak habis pikir sama Mas Adrian, selalu buat ulah." Dania seperti sedang curhat dengan seseorang.

"Dia selalu bikin masalah, sampai aku tak tahu harus bagaimana lagi."

Aku menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

"Apa, maksudnya gimana Bu? Mas Adrian masuk penjara kok tiba-tiba aku di suruh nikah sama anak Ibu. Laki-laki kulkas itu," sungut Dania pada lawan bicaranya di telepon.

Berkali-kali Dania membuang napas kasar.

"Sudah ya Bu Helena, ini aku lagi di rumah Mbak Nisa. Bu Helena nggak usah begitu. Sudah ya Bu, Assalamualaikum."

Dania mematikan sambungan teleponnya.

"Mbak Nisa!" Tiba-tiba Dania menoleh dan mendapatiku sudah berdiri di belakangnya.

Aku menarik senyum untuknya.

"Ehm, maaf Mbak tadi tetangga, Bu Helena yang telpon. Dia aneh banget, minta aku nikah sama anaknya yang cuek itu, hah! Mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiyana Syakira
kereenn.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status