Share

84_cerita Walimar

Setalah keluar dari kamar Diaz, wajah Mutia masih terlihat malu hingga tampak bersemu merah. Lelaki itu memang gila, bisa membuat tubuh dan perasaannya tidak normal seperti ini. Tetapi entah kenapa senyum di wajahnya juga tidak bisa hilang dari bibirnya, membuat semua orang yang kenal dengannya juga ketularan senang. Walaupun mereka juga tidak tahu apa yang membuat wanita itu senang.

Tak terasa kapal sudah berlabuh di pelabuhan, pada tamu berbondong-bondong keluar dari kapal dan mengendarai mobil mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

Mutiara dan para pelayan lain keluar kapal terakhir, mereka menuruni tangga menuju pelabuhan dengan perlahan. Mutia menggendong tas ransel yang berisi pakaian. Upahnya dari sehari kemarin menjadi pelayan, sudah dibayar oleh Dianty. Rasanya sangat lega dan bahagia mendapatkan upah hari ini, empat juta rupiah selama dua hari, siapa yang tidak senang.

Walimar yang berjalan di sini Mutia tak henti-henti bercerita tentang keinginannya untuk membel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status