Share

92_aku ingin tindakan nyata

"Kenapa berdiri di situ terus?" tanya lelaki itu sambil tersenyum smirk.

"Apa?"

Mutia yang merasa tertangkap basah memperhatikan lelaki itu jadi salah tingkah. Lelaki itu melangkahkan kaki mendekatinya, setelah berjarak kurang lebih satu meter, dia menghentikan langkahnya. Tatapannya masih tertuju kepada Mutia, tanpa berpaling sedikit pun.

"Sudah jam dua belas, sudah saatnya makan siang," ujar lelaki itu.

Mutia hanya bengong menatap lelaki itu dengan tatapan bingung tak mengerti.

"Ayo kita makan siang bersama. Jangan menolak, aku bisa marah besar! hargai aku yang sudah menunggumu lama di sini."

"Eh?" Mutia melebarkan matanya, sungguh kah dia menunggunya di sini dari tadi?

"Ayo!" Diaz akan meraih tangan Mutia, tetapi wanita itu mengelaknya. Tidak enak dilihat orang jika saling berpegangan tangan di tempat umum seperti ini, walaupun tampak gurat kecewa di wajah lelaki itu.

"Aku akan pergi bersamamu, tidak perlu menyeretku seperti itu," ujar Mutia

Diaz hanya membalikk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status