Share

Bukan Wanita Biasa

Elang membantu Laila turun dari kendaraan. Pria itu bermaksud hendak menggandengnya ke hadapan Pramoedya.

Akan tetapi, Laila menolak. Dia menampik halus tangan Elang, sambil tersenyum lembut. “Saya bisa sendiri,” ujarnya.

“Tidak apa-apa. Biar saya temani,” balas Elang sedikit memaksa.

“Tidak usah, Mas. Tolonglah ….” Laila memasang raut memohon. Membuat Elang tak berdaya. Akhirnya, pria itu mengangguk setuju.

"Kamu yakin?" tanya Elang sekali lagi, sebelum benar-benar meninggalkan Laila.

Laila tidak memberikan jawaban lewat kata-kata. Wanita yang telah menghabiskan sebagian hari dengan Elang tersebut hanya mengangguk.

“Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu,” pamit Elang. "JIka ada apa-apa, jangan sungkan untuk menghubungi saya," pesannya.

Lagi-lagi, Laila hanya mengangguk. Sebagai ucapan terima kasih, dia tak menolak ketika Elang meraih tangannya. Tanpa diduga, pria itu mengecup punggung tangan Laila.

"Selamat malam." Elang tersenyum kalem. Sebelum berlalu dari sana, dia sempat menol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status