Share

TAK SUKA DIKUNTIT TAPI MENGUNTIT

'Haduh, Alhamdulillah, atas bawah, semua ruangan selesai juga semuanya.'

Aida memijat lehernya. Pegal sekali. Dia juga memijat lengannya karena pekerjaan hari ini cukup melelahkan saat dirinya keluar dari ruang kerja dan mengutarakan kalimat itu

"Tapi sepertinya aku belum bisa bersenang-senang."

Hanya ada satu hal yang ketika ditatapnya membuat dirinya mengerucutkan bibir.

"Ntar dulu lah, aku mo solat dulu."

Itu yang terucap dari bibir Aida saat dirinya melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Dan inilah yang dilihat oleh Reiko yang membuat dirinya sangat kesal

"Ah, jadi dia membersihkannya setelah dia masuk ke kamarnya dulu? Apa yang dilakukan di kamar itu dulu? Apa dia buang air kecil? Atau dia istirahat dulu?"

Reiko tak tahu. Dia juga tidak memperhatikan jamnya. Dia yang tadinya ingin marah pada Aida karena menelantarkan satu bagian yang terpenting.

Tapi kali ini dia bisa tersenyum sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya namun matanya masih tetap memandang laptop itu.

"Serius se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Radit,untuk apa kau masih cemburu....Nada telah menjadi istrimu Atau,jangan jangan kau tak percaya diri nih....
goodnovel comment avatar
Nadea Azkya
wah... cemburu nih ye.. sampai segitunya klepek-klepek sm pesona denada aprilia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status