Share

Ketahuan

"Kurang ajar!" Dion membanting seluruh berkas yang sudah tersusun rapi di atas meja kerja ruangannya. Pria itu mengamuk dan melampiaskan pada benda-benda yang tidak bersalah itu.

"Kenapa kita bisa kalah lagi, Sen!" Ia sedikit meninggikan suara. Padahal ini bukanlah kekalahan untuk yang lertama kalinya. Tapi, baginya kekalahannya kali ini adalah suatu hal yang ia anggap mustahil. "Padahal kita sudah mempersiapkannya sebaik mungkin. Tapi, tetap saja kita masih kalah unggul dengan Perusahaan Pratama." Pria itu mengacak rambutnya sendiri. Ruangan itu juga sudah terlihat mirip dengan kapal pecah.

Asisten Seno hanya diam dan menunduk. Pria itu menunggu sampai emosi dari sang bos sedikit mereda.

"Panggil Nabil ke sini, cepat!"

Barulah saat mendengar perintah, Seno langsung mendongak. Ia berbalik dan mengayun langkahnya ke arah pintu.

Lima menit kemudian, Seno masuk lagi dengan Nabil yang berjalan di belakangnya. Wajah gadis itu sudah memucat, membayangkan akan semurka apa pria itu karena re
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status