Share

Penyesalan Roy

Sesaat Elisa kehilangan kata-kata, bahkan hanya untuk menjawab panggilan dari Airin yang terdengar berkali-kali pun ia tak mampu. Elisa hanya bisa diam dengan mulut yang terkunci rapat. Panggilan masih tersambung, namun detik selanjutnya ponsel yang berada dalam genggamannya terjun bebas mengenai kakinya sendiri sebelum terbentur dengan kerasnya lantai kamar.

Ponsel itu hancur berkeping-keping tepat di bawah kakinya. Elisa masih termangu menatap nanar ke arah depan. Kabar itu begitu mengejutkan hingga ia sendiri tak mampu untuk membedakan ini nyata atau hanya mimpi belaka.

"Ka–k ..." Bibir Elisa gemetar, memanggil suaminya yang masih terdiam di tempatnya tadi. Ia masih linglung untuk memikirkan apa yang selanjutnya hendak ia lakukan.

"I–ibu, Kak. Ibu ..." Lagi, bibir seakan kelu untuk mengucapkan.

Bagaimana ini? Elisa kebingungan sendiri. Saat kesadarannya sudah pulih, ia langsung bergegas menuju kamar milik kedua anaknya.

"Mbok ...!"

Baru saja kedua matanya terpejam, panggilan dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status