Share

Bab 26 Terhempasnya Harga Diri

"Kamu turun, aku mau pulang ke rumah Mama!"Hardik Firda yang duduk di belakangku. Itulah kalimat pertama yang tercipta setelah hampir setengah jam kami tenggelam dalam kebisuan.

Ia menatapku penuh benci.

"Apa kau ingin terus tinggal dengan orangtuamu tanpa kembali lagi ke rumah Ibuku?" Aku memulai pertanyaan setelah ia tadi memaksaku masuk untuk bicara. Padahal, tak ada lagi yang harus dibicarakan.

Wanita itu menyorotku tajam dengan pandangan yang menghujam tepat ke ulu hati. Bara kemarahan terpancar dari retinanya yang masih basah.

Aku pun sungguh tak bisa menyembunyikan mendung yang singgah di hatiku sejak pertama menginjakkan kaki di tempat ramai itu. Ditambah lagi kejadian yang dianggap telah mencoreng nama baik Papa Mahendra serta meruntuhkan harga diriku.

Bagaimana aku terus diam, saat diriku dihujam oleh pandangan merendahkan dari berbagai pasang mata, bisa-bisanya Firda malah berpelukan dengan lelaki lain seumuran ku yang baru saja tiba di tempat itu.

"Waduh, lihat itu istrimu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status