Share

Bab 27 Desakan Keluarga

"Kok, Firda gak balik juga, Mal? Udah seminggu ini, loh!?" Ibu berdecak kesal. Gurat kekhawatiran terpancar jelas dari wajahnya yang menua.

Wajah Ibuku berubah drastis. Bahkan ia terlihat lebih tua dari usianya.

Aku yang baru saja hendak menyendokkan nasi ke mulut lantas menghentikan aktivitasku. Sangat sulit bagiku mengumpulkan selera makan agar makanan ini bisa masuk ke tenggorokan.

"Emang sibuk banget dia, ya? Sampai gak sempat pulang ke sini. Mana obat Ibu sudah mau habis lagi dan lusa harus bayar cicilan. Telpon dong, supaya dia mau pulang hari ini. Uang di dompet sudah mau habis!" Ibu mengomel sambil memegangi kepalanya yang mungkin terasa pusing.

Sudah seminggu sejak kejadian itu Firda tak pernah kembali ke sini. Aku pun tak pernah mau menyusulnya ke showroom. Tapi, sampai saat ini aku belum juga memberi tahu Ibu tentang apa yang sesungguhnya terjadi di antara kami.

Nasi goreng yang tanpa rasa ini pun semakin terasa hambar di lidahku. Seleraku makin ambyar mendengar keluhan Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status