Share

Benar benar pergi

“Nih, minum dulu.” Santi mengulurkan minuman mineral pada Mimi selepas acara MG selesai sore ini. Tentu acara meriah hari ini tidak membuat hati Mimi merasa bahagia. Dia merasa ada yang janggal dengan tidak hadirnya Arfi dari awal hingga akhir acara.

“Makasih, San.” Mimi tersenyum pilu ke arah Santi.

Santi duduk di samping Mimi berada. Dia tahu jika sahabatnya itu pasti gundah gulana menunggu kabar dari Arfi yang hilang bak ditelan bumi itu.

“Aku nggak tahu apa yang udah terjadi sama kamu dan Arfi sampai dia memutuskan cut dari pekerjaannya. Yang jelas, mulai sekarang kamu harus fokus pada karirmu saja. Nggak usah terlalu berpikiran mengenai dia dan nggak usah kamu berharap dia muncul lagi di depan kita,” terang Santi.

Langsung saja Mimi menengok dan menatap sahabatnya itu bingung. “Maksudnya dia keluar dari perusahaan?”

“Bisa dikatakan gitu. Kamu nggak tahu masa lalu dia dulu kayak apa hingga memutuskan jadi seperti sekarang ini. Aku aja nggak tahu dia itu kayak apa dulu karena aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status